• Beranda
  • Berita
  • Kemenkop luncurkan Chatbot WhatsApp untuk industri kriya dan wastra

Kemenkop luncurkan Chatbot WhatsApp untuk industri kriya dan wastra

8 September 2022 17:49 WIB
Kemenkop luncurkan Chatbot WhatsApp untuk industri kriya dan wastra
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Claire Deevy meresmikan fitur chatbot WhatsApp untuk UMKM di Bali Collection, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (8/9/2022). ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) RI bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan WhatsApp Indonesia meluncurkan Chatbot Tumbuh Jagowan dan Katalog UKMJagowan.id untuk memperkuat salah satunya ekosistem industri kriya dan wastra di dalam negeri.

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki selepas acara peluncuran di Bali Collection ITDC Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis, menyampaikan “chatbot” WhatsApp itu bakal memudahkan UMKM terutama di sektor kriya dan wastra untuk mengadopsi teknologi digital.

“Produk kriya dan produk wastra ini semacam artwork (karya seni) yang proses jual belinya membutuhkan komunikasi antara pembeli dan penjualnya,” kata Teten Masduki.

Dalam sambutannya saat acara peluncuran, Teten menyambut baik kerja sama antara pihaknya dan WhatsApp Indonesia. Ia berharap ke depan sektor swasta juga terlibat aktif mendukung penguatan ekosistem UMKM di Indonesia.

“Saya mendorong sektor swasta seperti WhatsApp Indonesia sebagai penyedia platform dengan potensi besar aplikasinya sebagai point of sale untuk mengambil peran dalam pengembangan ekosistem ini,” kata Teten.

Sementara itu, Direktur Global untuk Dampak Sosial WhatsApp Clair Deevy berharap adanya katalog ukmjagowan.id dapat mendorong warga membeli produk buatan dalam negeri.

“Kami selalu memberi perhatian khusus kepada pelaku UMKM. Ada tiga misi kami, membuka akses ke teknologi, pendidikan, dan promosi,” kata Deevy saat jumpa pers bersama Menteri Koperasi dan UKM.

Ia menyampaikan hasil kerja sama WhatsApp Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UMKM antara lain adanya pelatihan para pelatihan (ToT) untuk 400 orang.

“Dengan 400 orang trainer, kementerian, dan UKM Indonesia, kami senang dapat menghubungkan pelaku ekonomi kreatif ini dengan lebih banyak pembeli,” kata Deevy.

Dia menambahkan WhatsApp Indonesia telah membangun kerja sama dengan UKMIndonesia.id untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di dalam negeri. Ia menyampaikan ada sekitar 9.000 pelaku UMKM yang terlibat dari kerja sama tersebut.

Oleh karena itu, ia optimistis setelah peluncuran “chatbot” bakal ada lebih banyak pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital (onboarding digital).

Baca juga: Kemenkop dan pemerintah Korsel adakan kompetisi startup dan UKM

Baca juga: Bali dipilh jadi tempat pemberdayaan UMKM disabilitas


 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022