"Salah satunya itu melalui kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Dalam Rangka Percepatan Penurunan stunting di Kampung KB Untia dan Kampung KB Pai di Makassar," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Kamis.
Kampung KB Untia merupakan kampung KB yang telah dicanangkan pada 2016, dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian nelayan.
Kelurahan Untia ini, kata dia, memiliki kasus stunting, padahal seharusnya tidak ada kasus stunting, karena kepala keluarga berprofesi nelayan, namun kenyataannya ada.
Baca juga: BKKBN Sulsel gencarkan KIE pengasuhan 1.000 HPK tekan stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel-DPR RI edukasi warga Kabupaten Barru cegah Stunting
Dia mengatakan, Wilayah Perkotaan kasus stunting disebabkan pola makanan yang kurang baik, walaupun untuk mengakses makanan sangat mudah, tinggal menggunakan jempol bisa pesan makanan diantarkan ke rumah.
"Tentunya orang tua akan memesan makanan yang sesuai dengan budget yang ada dan kesukaan anak. Jadi yang dikonsumsi hanya sejenis, padahal dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak dibutuhkan berbagai vitamin, mineral, protein, zink, asam folat yang cukup," katanya.
Andi Rita mengatakan kondisi itu memprihatinkan, karena orang tua yang tidak peduli atau ketidaktahuan tentang gizi seimbang bisa menyebabkan stunting.
Karena itu, melalui program DASHAT ini, pengelola DASHAT atau Tim TPK di lapangan secara rutin memberikan edukasi gizi dan melatih warga lebih kreatif mengelola ikan laut, agar di Kecamatan Biringkayana pada tahun 2024 menjadi zero stunting.
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Maemunah mengaku mendapat tambahan pengetahuan mengelola menu harian untuk dikonsumsi sehari-hari dengan harga bahan baku terjangkau.
"Kami diminta memanfaatkan pekarangan yang ada untuk menanam sayuran atau kebutuhan rumah tangga, sehingga nanti bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga," katanya.*
Baca juga: Pemkab Bantaeng dorong penanganan stunting melalui KIE
Baca juga: BKKBN Sulsel tangani stunting dengan meningkatkan SDM pendamping
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022