• Beranda
  • Berita
  • Delapan destinasi wisata alam menarik di Hong Kong

Delapan destinasi wisata alam menarik di Hong Kong

9 September 2022 16:15 WIB
Delapan destinasi wisata alam menarik di Hong Kong
Lau Shui Heung Reservoir juga dikenal sebagai "cermin cakrawala" di Hong Kong (ANTARA/Ho/dok.HKTB)
Hong Kong memang dikenal sebagai tempat  berbelanja dan mencicipi masakan berkualitas Michelin. Tapi, jangan salah bahwa Hong Kong juga memiliki wisata alam enak buat bersantai ataupun bertualang.

Berikut ini adalah rekomendasi destinasi wisata alam yang dapat dinikmati oleh para turis yang berencana untuk berlibur ke Hong Kong, berdasarkan siaran resmi Hong Kong Tourism Board, Kamis.
Pendaki Indonesia Ida Serena Purwatig di High Junk Peak (ANTARA/Ho/dok.HKTB)


Wisata pendakian

Sebagai tujuan utama bagi para pendaki, banyak jalur di Hong Kong tidak hanya melayani pendaki dengan berbagai tingkat keahlian, tetapi juga bagi pencinta alam yang mencari cara untuk sepenuhnya membenamkan diri ke dalam keindahan alam Hong Kong.

Pemula dapat mencoba pendakian Lau Shui Heung Reservoir, membawa turis ke "cermin cakrawala" yang terkenal di Instagram.

Baca juga: Pilihan wisata yang ditawarkan Australia Barat

Sementara itu, pendaki tingkat menengah dapat mencoba pendakian Tai Tam Reservoir yang membawa pendaki dari Quarry Bay di utara pulau Hong Kong ke pantai-pantai indah di Repulse Bay selatan dengan melewati sekumpulan waduk Tai Tam.

Pendaki berpengalaman juga dapat menantang diri mereka sendiri dengan Wilson Trail, membentang dari Stanley Gap, di Pulau Hong Kong sampai ke Nam Chung di Wilayah Baru (New Territories).

Pendaki Indonesia dan Superfan Hong Kong Ida Serena Purwati merekomendasikan High Junk Peak sebagai salah satu jalur favoritnya.

Pejalan kaki dapat memilih antara jalur mudah atau jalur santai, keduanya menawarkan pemandangan menakjubkan di sepanjang jalan dan bersantai di Pantai Clear Water Bay yang indah setelah mendaki sebagai hadiah.

Baca juga: Tujuh tempat wisata untuk kenang sejarah Indonesia
 
Stand-up paddling di Sham Chung (ANTARA/Ho/dok.HKTB)


Merasakan pengalaman stand-up paddling

Three Fathoms Cove (berlokasi tepat di desa tepi laut Yung Shue O dan Sham Chung) merupakan lokasi yang sempurna untuk berlibur dan kabur dari keramaian kota. Dengan pemandangan perbukitan dan perairan biru kehijauan, stand-up paddling adalah aktivitas yang sempurna untuk dicoba sambil menjelajahi keanekaragaman hayati Hong Kong yang kaya.

Dikelilingi oleh hutan bakau dan peternakan ikan yang memiliki beragam spesies, mengayuh dayung menuju Yung Shue O, wisatawan akan dimanjakan dengan kehidupan laut Hong Kong yang beragam, dan mungkin akan menemukan kupu-kupu langka di sana karena desa ini juga dikenal sebagai habitat kupu-kupu.

Baca juga: Pilihan wisata yang ditawarkan Australia Barat
Bersepeda di ”Super Bike Track” 60km yang baru (ANTARA/Ho/dok.HKTB)


Mengikuti super bike track 60km

Bagi yang tidak keberatan berkeringat, Hong Kong menawarkan berbagai rute bersepeda untuk pemula hingga yang sudah berpengalaman. Bersepeda melintasi lahan basah, taman, dan pegunungan Hong Kong di Super Bike Track 60 km yang baru, yang menghubungkan Tuen Mun dan Ma On Shan di Wilayah Baru (New Territories).

Jangan lupa untuk mampir dan menghirup udara laut di sekitar Cheung Chau, pulau favorit wisatawan dan penduduk lokal. Manjakan mata dengan suasana desa-desa kuno di kawasan pejalan kaki, kafe-kafe yang Instagrammable, dan tempat-tempat modern.

Baca juga: Festival songket pandai singkek dan daya tarik wisata Tanah Datar

Membelah ombak dan wakesurfing

Untuk wisatawan yang lebih suka sensasi menunggangi ombak dibanding menyentuh awan, wakesurfing jelas merupakan pilihan yang menyenangkan untuk dicoba saat berada di Hong Kong.

Aktivitas yang populer di kalangan penduduk setempat, wakesurfing merupakan kegiatan yang sempurna untuk menikmati kehangatan Hong Kong.

Model Filipina dan Superfan Hong Kong Jeanine Tsoi berbagi cerita bagaimana dia lebih suka menghabiskan akhir pekannya di luar kota, dan sering pergi berselancar di Sai Kung dari musim panas hingga pertengahan musim gugur dengan teman-temannya.

Jeanine menceritakan bahwa dia juga ingin mendaki lebih banyak gunung, dan mencoba wakesurfing di area lain selain Sai Kung saat dia berada di Hong Kong untuk kuliah Magister.

Sebagai tempat bekas desa nelayan, Kota Sai Kung menawarkan pengunjung berbagai olahraga air mulai dari menyelam hingga kayak, menjadikannya tujuan utama saat musim panas. Berselancar di sepanjang pantai Semenanjung Sai Kung sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan air pantai yang menyegarkan.

Baca juga: Menikmati wisata Pantai Pasir Putih Situbondo
Mendayung kayak di sepanjang gua laut yang mengesankan (ANTARA/Ho/dok.HKTB)


Mendayung kayak melewati 55 juta tahun sejarah dan formasi batuan vulkanik

Sering disebut sebagai Geopark in the City yang unik karena hanya berjarak satu jam dari pusat keramaian, Hong Kong UNESCO Global Geopark tidak kekurangan atraksi geografis yang menarik. Ini termasuk kolom batuan heksagonal vulkanik, formasi batuan sedimen yang terbentuk lebih dari 55 juta tahun yang lalu, serta komunitas bakau dan karang, semuanya tersebar di Wilayah Batuan Vulkanik Sai Kung dan Wilayah Batuan Sedimen Wilayah Baru (New Territories) Timur Laut yang membentuk geopark.

Baca juga: Desa Wisata Campaga jadi lokasi kegiatan "50 besar ADWI 2022"

Geopark ini unik tidak hanya dalam berbagai atraksi alamnya tetapi juga bagaimana mereka memungkinkan pengunjung untuk merasakan keindahan alam Hong Kong.

Alih-alih tur jalan kaki biasa, cara yang populer dan lebih menyenangkan untuk menjelajahi taman adalah dengan mendayung kayak. Pengunjung dapat mengagumi batuan dan gua laut dari dekat, dan bahkan melalui pulau tak berpenghuni dengan mendayung kayak.
Saltpans di Yim Tin Tsai (ANTARA/Ho/dok.HKTB)

Jelajahi budaya Hakka di bekas desa penghasil garam dari tahun 1990-an

Sebuah bekas desa penghasil garam yang ditinggalkan pada 1990-an, ladang garam Yim Tin Tsai dikembangkan oleh penduduk Hakka yang datang ke kota kecil Sai Kung. Pada tahun 2015, ladang garam bersejarah dipugar untuk tujuan demonstrasi dan mendapatkan UNESCO Asia-Pasifik untuk Cultural Heritage Conservation.

Baca juga: Mengenal lebih dekat kawasan Belanda Depok

Bertahun-tahun kemudian, pengunjung dapat melihat sekilas adat istiadat, warisan, dan cerita rakyat Hakka dari pemukim Hakka yang bermigrasi lebih dari 300 tahun yang lalu.
Seni Jalanan di Peng Chau (ANTARA/Ho/dok.HKTB)


Berjalan-jalan di pulau Peng Chau

Sebuah pelarian santai dari keramaian dan hiruk pikuk kota, pulau kecil Peng Chau menawarkan pengunjung berbagai ruang seni yang meriah, kafe-kafe yang estetis, dan toko-toko kecil kuno yang penuh dengan pernak-pernik dan suvenir unik.

Sebuah pusat perdagangan selama dinasti Qing, Peng Chau merupakan rumah bagi banyak pabrik dan usaha kecil di pulau itu, menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang ingin mengunjungi tempat yang kaya akan sejarah.

Pulau ini juga merupakan rumah bagi banyak tempat yang Instagramable, termasuk pabrik tua, pantai, dan kuil yang menampilkan kepribadian yang unik.

Baca juga: Cetak rekor, wisata Mata Air Baotu China semburkan air selama 19 tahun
Sha Tau Kok Pier (ANTARA/Ho/dok.HKTB)


Kunjungi desa dan pulau yang memesona dari dermaga terpanjang di Hong Kong

Dulunya merupakan kota perbatasan yang tertutup, Sha Tau Kok secara bertahap dibuka kembali dengan dermaganya pada Juni 2022. Dibangun pada tahun 1960-an, dermaga tersebut adalah yang terpanjang di kota dan dapat membawa pengunjung ke Lai Chi Wo, Kat O, dan Ap Chau di antara pulau-pulau lainnya. Dermaga ini terletak di titik paling timur Hong Kong, cukup dekat untuk melihat sekilas Shenzhen di seberang perbatasan.

Lai Chi Wo adalah pemukiman pedesaan tertua, terbesar, dan terpelihara dengan baik di dekat pantai timur laut Wilayah Baru (New Territories). Wisatawan dapat membenamkan diri dalam kehijauan hutan bakau dan hutan fung shui besar yang mengelilingi desa Hakka yang berusia 300 tahun.

Pulau lain yang dapat dikunjungi adalah Kat O, bekas desa nelayan yang menampung kuil Kat O Tin Hau yang dibangun selama dinasti Qing untuk menghormati Tin Hau, Dewi Laut dan pelindung pelaut dan nelayan, atau Ap Chau, yang terkenal dengan formasi batuannya yang spektakuler, Instagramable termasuk yang berbentuk seperti kepala bebek.

Saat Hong Kong bersiap untuk menyambut wisatawan internasional kembali, Hong Kong siap untuk memamerkan lebih banyak keajaiban alam dan keanekaragamannya.

Baca juga: Nikmati akhir pekan dengan berwisata urban Jakarta di JTF

Baca juga: Menyentuh biota laut dalam akuarium jadi wisata edukasi baru di Bali

Baca juga: Enam rekomendasi lokasi wisata alam Taiwan

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022