• Beranda
  • Berita
  • Ukraina tuduh Rusia serang jaringan listrik sebagai dendam

Ukraina tuduh Rusia serang jaringan listrik sebagai dendam

12 September 2022 09:31 WIB
Ukraina tuduh Rusia serang jaringan listrik sebagai dendam
Pemandangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di luar kota yang dikuasai Rusia, Enerhodar, di wilayah Zaphorizhizhia, Ukraina, 22/8/2022. ANTARA/REUTERS/Alexander Ermochenko/tm.
Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang infrastruktur sipil sebagai pembalasan terhadap serangan cepat akhir pekan oleh pasukan Ukraina, yang mendorong Rusia meninggalkan benteng utamanya di wilayah Kharkiv.

Pejabat Ukraina mengatakan target serangan balasan termasuk fasilitas air dan pembangkit listrik termal di Kharkiv, dan serangan itu menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

"Tidak ada fasilitas militer yang diserang, tujuannya adalah memadamkan listrik dan pemanas, " tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Twitter pada Minggu (11/9)  malam.

Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink juga mengecam serangan itu.

"Tanggapan nyata Rusia terhadap Ukraina yang membebaskan kota dan desa di timur adalah menembakkan rudal untuk mencoba menghancurkan infrastruktur sipil yang penting," cuit Brink.

Moskow membantah pasukannya sengaja menargetkan warga sipil.

Zelenskyy menggambarkan serangan Ukraina di timur laut sebagai terobosan potensial dalam perang enam bulan, dan mengatakan musim dingin bisa meraih keuntungan teritorial lebih lanjut jika Kiev mendapat persenjataan yang lebih kuat.

Dalam kekalahan terburuk bagi pasukan Moskow sejak mereka diusir dari pinggiran Ibu Kota Kiev pada Maret, ribuan tentara Rusia meninggalkan amunisi dan peralatan saat mereka melarikan diri dari Kota Izium, yang mereka gunakan sebagai pusat logistik.

Komandan utama Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan angkatan bersenjata Ukraina telah menguasai kembali lebih dari 3.000 km persegi sejak awal bulan ini.

Kebisuan Moskow yang hampir total atas kekalahan itu --atau penjelasan apa pun atas apa yang terjadi di Ukraina timur laut-- memicu kemarahan yang signifikan di antara beberapa komentator pro perang dan nasionalis Rusia di media sosial.

Beberapa kalangan menyerukan pada Minggu agar Presiden Vladimir Putin membuat perubahan segera untuk memastikan kemenangan akhir dalam perang.


'Balas dendam sinis'

Zelenskyy mengatakan pada Minggu malam bahwa serangan Rusia menyebabkan pemadaman total di wilayah Kharkiv dan Donetsk, dan pemadaman sebagian di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, dan Sumy.

"Mereka tidak dapat menerima kekalahan di medan perang," tulis Gubernur Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko di Telegram.

Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengunggah gambar di Telegram tentang infrastruktur listrik yang terbakar tetapi menambahkan bahwa listrik telah dipulihkan di beberapa daerah.

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov menggambarkan serangan Minggu sebagai "balas dendam sinis" atas keberhasilan pasukan Ukraina di garis depan, khususnya di Kharkiv.

Kemenangan Ukraina secara politis penting bagi Zelenskyy, saat ia berusaha untuk menjaga Eropa tetap bersatu mendukung Ukraina --dengan memasok senjata dan uang-- bahkan ketika krisis energi membayangi musim dingin ini akibat pemutusan pasokan gas Rusia ke Eropa.

Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina akan terus maju.

"Kami tidak akan tinggal diam," katanya dalam wawancara dengan CNN yang direkam pada Jumat (9/11) di Kiev.

"Kami akan perlahan, secara bertahap bergerak maju."


'Bola salju menggelinding menuruni bukit'

Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengatakan Ukraina perlu mengamankan wilayah yang direbut kembali dari kemungkinan serangan balik Rusia terhadap jalur pasokan Ukraina yang terbentang.

Dia mengatakan kepada Financial Times bahwa pasukan Ukraina dapat dikepung oleh pasukan baru Rusia jika pasukan Ukraina maju terlalu jauh.

Namun, dia mengatakan serangan itu berjalan jauh lebih baik dari yang diharapkan, seraya menggambarkannya sebagai "bola salju yang menggelinding menuruni bukit".

"Itu pertanda Rusia bisa dikalahkan," katanya.

Analis militer yang berbasis di Kiev, Oleh Zhdanov, mengatakan kemenangan itu dapat membawa dorongan lebih lanjut ke wilayah Luhansk, yang penguasaannya diklaim Rusia pada awal Juli.

"Jika Anda melihat peta, logis untuk berasumsi bahwa serangan akan berkembang ke arah Svatove - Starobelsk, dan Sievierodonetsk - Lysychansk," katanya.

Kepala pemerintahan Rusia di Kharkiv mengatakan kepada penduduk untuk mengosongkan provinsi itu dan mengungsi ke Rusia, TASS melaporkan pada Sabtu (10/9).

Saksi mata menggambarkan kemacetan lalu lintas dan orang-orang berangkat meninggalkan wilayah yang dikuasai Rusia.

Leonid Pasechnik, pemimpin Republik Rakyat Luhansk, yang dikutip oleh kantor berita Rusia itu mengatakan pasukan Ukraina berusaha menembus wilayah tersebut, yang telah dikuasai oleh pasukan Rusia sejak Juli.

"Kelompok sabotase dan pengintaian Ukraina tidak menghentikan upaya mereka untuk menyusup ke wilayah republik untuk tujuan provokasi dan mengintimidasi warga kita," katanya, seraya menambahkan bahwa "tidak ada tindakan mundur dari posisi yang dipegang oleh republik."

Pemerintah Amerika Serikat tampaknya mengambil sikap yang hati-hati.

Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan AS, mengarahkan Reuters agar mengacu ke pernyataan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Kamis (8/11) tentang keberhasilan medan perang yang "menggugah semangat" Kiev.

Kementerian pertahanan Inggris, sementara itu, mengatakan pada Minggu bahwa pertempuran berlanjut di sekitar Izium dan Kota Kupiansk.

Kupiansk adalah satu-satunya pusat jalur kereta api yang memasok tentara garis depan Rusia di Ukraina timur laut, yang telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina.


Reaktor nuklir ditutup

Saat perang memasuki hari ke-200, Ukraina pada Minggu menutup reaktor terakhir yang beroperasi di pembangkit listrik tenaga nuklir --yang merupakan terbesar di Eropa-- untuk berjaga-jaga terhadap bencana saat pertempuran berkecamuk di dekat lokasi tersebut.

Rusia dan Ukraina saling menuduh sebagai pelaku serangan di sekitar pabrik Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia itu, yang berisiko melepaskan radiasi.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan saluran listrik cadangan ke pembangkit itu telah dipulihkan, untuk menyediakan listrik eksternal yang dibutuhkan untuk melakukan pemadaman sambil mempertahankan pembangkit itu dari risiko kerusakan yang menimbulkan petaka.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Putin dalam panggilan telepon pada Minggu bahwa pendudukan pabrik oleh pasukan Rusia adalah alasan mengapa keamanan pembangkit itu dalam kondisi membahayakan, kata kantor kepresidenan Prancis.

Putin menyalahkan pasukan Ukraina, menurut pernyataan kantornya, Kremlin.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Rusia, Prancis saling tuding soal keamanan PLTN Ukraina

Baca juga: Cegah bencana nuklir, PLTN Zaporizhzhia di Ukraina berhenti total


 

Menhan Rusia instruksikan tentara intensifkan aksi ke segala arah

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022