Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melakukan transformasi perpustakaan menuju ekosistem digital nasional dengan meluncurkan sejumlah aplikasi digital populer, seperti Indonesia One Search (IOS) hingga Ipusnas dan melahirkan tiga juta pembuat konten..
“Tahun ini tagline Perpustakaan Nasional adalah transformasi perpustakaan menuju ekosistem digital nasional. Target kami tiga juta konten kreator, yang kami himpun dari semua konten-konten kreator yang ada dari semua subjek pengetahuan,” ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Pihaknya juga akan membahas konektivitas antara Perpusnas dengan teknologi penyimpanan data digital sehingga bisa terhubung dengan perpustakaan-perpustakaan besar di dunia. Untuk mendukung hal itu, maka Perpusnas perlu melakukan perubahan paradigma perpustakaan, dari yang hanya penyedia koleksi buku menjadi transfer pengetahuan.
Baca juga: Perpusnas gelar workshop konten kreatif berbasis kearifan lokal
“Tugas yang paling mendesak saat ini adalah melakukan transfer pengetahuan,” kata Syarif.
Ukuran keberhasilan pemerintah pada semua level perpustakaan yang dibangun adalah ketika terjadi kemajuan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang paling rendah. Maka yang harus dilakukan, kata Syarif, adalah mengubah cara berpikir, yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Manusia Indonesia kini dipaksa hidup dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat.
“Dengan luas wilayah yang dimiliki, termasuk potensi alam dan sumber daya masyarakat, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah teknologi untuk percepatan. Kita bisa menjadi pengendali teknologi. Teknologi tentu akan membawa kebaikan, terlepas dari segi bisnisnya. Dari segi bisnis ini menjadi peluang untuk menguasai kita,” kata dia.
Baca juga: Perpusnas sebut perpustakaan digital untuk perluasan akses bacaan
Anggota Komisi X DPR Putra Nababan memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan Perpusnas dalam melakukan percepatan proses transformasi perpustakaan.
“Sangat luar biasa yang dilakukan Perpusnas. Sangat antisipatif meski anggaran minim,” kata Putra.
Meski anggaran terbatas, lanjut Putra, Perpusnas punya visi yang jauh ke depan yang perlu dikolaborasikan dengan banyak pihak, mulai dari pegiat literasi dan komunitas literasi, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya. Terkait penciptaan tiga juta konten kreator, pihaknya sangat mengapresiasi sebagai gerakan sosial membentuk komunitas digital.
Baca juga: Perpusnas lakukan transformasi digital untuk jangkau daerah 3T
“Ada keuntungan buat masyarakat digital, viewer pasti bertambah, dan berbasiskan riset. Pembuat konten juga akan mencantumkan sumber dari Perpusnas, sehingga konten-konten yang dibuat sangat membantu dalam perkembangan pendidikan digital literasi di Indonesia,” kata Putra.
Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022