Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan motivasi kepada tiga penerima manfaat dengan gangguan kesehatan dan disabilitas fisik di Provinsi Aceh saat mengunjungi ketiganya.
Mensos Risma mengharapkan para penerima manfaat tetap memiliki kepercayaan diri dengan kehadirannya.
"Mudah-mudahan dia bisa semangat kembali karena ini bukan akhir dari segala-galanya," kata Mensos saat melihat kondisi ketiganya di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos di Sentra Darussa’adah Aceh, Rabu (14/9).
Ketiga penerima manfaat itu yakni Muhammad Syairazi (14 bulan) bocah asal Aceh Utara yang menderita kebocoran jantung, Azkiya Ramadhani (17 bulan) bocah asal Pulau Simeulue yang menderita penyumbatan usus, dan Muhammad Khaidir (24) pria dewasa asal Aceh Utara yang mengalami disabilitas fisik.
Sejak menerima laporan terkait dua bocah dengan kondisi penyakit berat dan satu pria dewasa dengan disabilitas fisik di Aceh, Mensos segera menginstruksikan jajarannya di Sentra Darussa'adah Aceh untuk melakukan penanganan dan pendampingan.
Baca juga: Menteri Sosial serahkan bantuan ke penderita penyakit berat di Sumut
Mensos Risma menyempatkan waktu melihat langsung kondisi mereka. Di samping membesuk, Mensos juga memberikan bantuan yang merupakan bentuk kolaborasi Kemensos dengan kitabisa.com dalam upaya meringankan beban mereka selama menjalani proses pengobatan.
Dari platform kitabisa.com, Syairazi menerima bantuan dana sebesar Rp129,6 juta, Azkiya menerima bantuan dana sebesar Rp61,1 juta, dan Khaidir menerima bantuan dana sebesar Rp117,5 juta. Selain itu, ketiganya juga mendapat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dari Kemensos masing-masing Syairazi Rp24,9 juta, Azkiya Rp15,6 juta, dan Khaidir Rp19,1 juta.
Mensos mengatakan bantuan yang diserahkan berupa uang tunai dengan jumlah bervariasi untuk masing-masing penerima. Bantuan dana itu terkumpul melalui penggalangan dana pada platform kitabisa.com.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada para donatur, juga teman-teman Kitabisa, yang selama ini membantu kami untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang memang membutuhkan pertolongan," kata Mensos Risma.
Baca juga: Menteri Sosial bantu dua anak berpenyakit berat di Malingping Lebak
Bantuan itu, lanjut Mensos, berasal dari donatur di seluruh penjuru Tanah Air. Lewat kegiatan penggalangan dana dari kitabisa.com, Kemensos merasa sangat terbantu, mengingat tidak adanya anggaran untuk itu. Ia berharap program itu terus berjalan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
Ketiga penerima manfaat di Aceh mendapat perhatian khusus dari Mensos Risma usai pemberitaan mengenai penyakit berat yang diderita ketiganya beredar luas di media sosial beberapa waktu lalu.
Untuk menopang kebutuhan berobat dalam jangka panjang, Kemensos memberikan bantuan kewirausahaan berupa usaha ternak kambing kepada ayah Syairazi. Sedangkan, terkait pengobatan anak tersebut di Kota Langsa, Sentra Darussa'adah di Aceh dan Sentra Bahagia di Medan bersama-sama melakukan pendampingan selama menjalani proses pengobatannya.
Kemensos terus mendampingi dan mendukung kebutuhan sehari-hari Azkiya, seperti memberikan bantuan nutrisi, pakaian sehari-hari, dan perlengkapan sekolah, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Simeulue mengenai kondisi keluarga di Pulau Simeulue.
Baca juga: Mensos Risma respons kebutuhan bayi penderita gagal hati
Dalam merespons kasus yang dialami Khaidir, Kemensos berkoordinasi dengan puskesmas setempat dan Dinas Sosial Aceh Utara untuk dilakukan rontgen dan pelepasan pen yang masih ada di kaki Khaidir. Ini dilakukan agar Khaidir tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Kemensos berkomitmen terus mendampingi proses operasi hingga pascaoperasi, serta proses pelatihan penguatan untuk kedua kaki Khaidir.
Kemensos juga sedang mengupayakan agar Khaidir mendapat bantuan Rumah Layak Huni (RLH) agar ia bisa tinggal dengan aman dan nyaman segera setelah dilakukan operasi.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022