"Tentu peluang itu ada, namun perlu kajian lebih lanjut lagi dari Badan POM, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan pemerintah," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Erlina di dalam media briefing "Pentingnya Vaksinasi Booster dalam Melindungi Masyarakat dari Akibat Serius Penyakit COVID-19 Termasuk Rawat Inap dan Kematian"
mengatakan jika ketiga pihak itu sudah bisa memutuskan maka akan segera dilakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia lima tahun ke bawah.
Menurutnya, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia dini itu penting guna menambah imunitas tubuh di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat permudah anak usia sekolah terima vaksin COVID-19
Baca juga: Hong Kong perluas skema pas vaksin COVID-19 bagi anak usia 5 tahun
"Kita harus melindungi anak-anak kita, salah satunya dengan protokol kesehatan, edukasi sejak dini, dan vaksin," tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan usulan vaksinasi dosis lengkap COVID-19 untuk anak di bawah usia 6 tahun.
"Sedang dalam usulan vaksinasi untuk anak di bawah 6 tahun. Saat ini sedang menunggu rekomendasi ITAGI sebab beberapa negara sudah melakukan itu," kata Mohammad Syahril.
Ia mengatakan sejumlah pertimbangan penting yang dibahas Kemenkes bersama ITAGI terkait program tersebut adalah ketersediaan vaksin di Tanah Air.
Alasannya, vaksinasi untuk anak di bawah usia enam tahun kemungkinan bergulir beriringan dengan target pemerintah mengejar ketertinggalan cakupan vaksin dosis penguat atau booster pada usia dewasa dan lansia.*
Baca juga: BPOM setujui tiga vaksin COVID-19 untuk anak di Indonesia
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer 73 persen efektif bagi anak usia balita
Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer 73 persen efektif bagi anak usia balita
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022