PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berkolaborasi dengan Universitas Yarsi, melatih para kader percepatan penurunan stunting di puskesmas Kemuning Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang.edukasi ke masyarakat menjadi sesuatu yang penting
Pelatihan ini juga menjadi tanda dimulainya program intervensi stunting Kalbe dan Universitas Yarsi kepada ibu hamil di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, yang dilaksanakan sampai Desember 2022.
"Kalbe melalui anak perusahaan Kalbe Nutritionals memberikan solusi nutrisi terbaik di setiap tahap kehidupan manusia termasuk ibu hamil dan anak-anak. Program intervensi nutrisi dan edukasi ke masyarakat menjadi sesuatu yang penting dalam mengatasi stunting," kata Head of Internal Communication and Sustainability PT Sanghiang Perkasa (Kabe Nutritionals), Arief P. Nugroho dalam siaran pers di Jakarta pada Jumat.
Baca juga: Enseval Kalbe Group gandeng AWS untuk mengembangkan EMOS
Baca juga: Cara deteksi kekurangan vitamin D dengan cepat
Menurut Arief, Kalbe dan Universitas Yarsi sengaja memilih Kabupaten Tangerang sebagai target lokasi program penurunan stunting. Hal ini didasarkan pada data bahwa Provinsi Banten termasuk 12 provinsi prioritas nasional dalam program nasional percepatan penurunan stunting.
Pada pelatihan ini, para kader percepatan penurunan stunting menerima pelatihan mengenai stunting, ANC (Antenatal Care) atau perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan, PHBS (Pola Hidup, IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan ASIX (Asi Ekslusif). Nantinya, para kader akan memberikan edukasi kepada masyarakat di posyandu di wilayah Kecamatan Kresek sekaligus juga melakukan pemberian nutrisi kepada ibu hamil.
"Kami menyambut baik kerja sama Kalbe dengan Universitas Yarsi. Program ini juga sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai pemerintah setempat," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Kresek, dr. Deny Erfin.
Menurutnya, program ini sejalan dengan arahan Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar, mengenai pencegahan stunting di Kabupaten Tangerang seperti yang tertuang dalam Peraturan Bupati No 16 Tahun 2020.
"Kita harus menekan angka stunting. Melalui program kerja sama dengan Kalbe dan Universitas Yarsi, kita bersama-sama bersinergi membantu penurunan kasus stunting di Kecamatan Kresek ini," tutur dr. Deny.
Program Percepatan Penurunan Stunting pada Ibu Hamil di Kresek ini diharapkan bisa dimonitoring dan dikontrol secara berkelanjutan oleh Kalbe, Universitas Yarsi, dan Puskesmas Kresek. Dalam hal ini, terkait status gizi 60 ibu hamil agar melahirkan bayi sehat terhindar dari stunting.
Seperti diketahui, stunting adalah suatu keadaan gangguan/gagal tumbuh kembang pada anak di bawah lima tahun yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan akibat terpapar oleh penyakit yang berbasis lingkungan. Kondisi adanya ganguan tumbuh kembang pada anak yang ditandai pada tinggi badan usia lebih dari dua tahun tidak sesuai dengan yang seharusnya, atau berada di bawah pita hijau pada kurva perbandingan tinggi badan dengan umur.
“Stunting terjadi karena adanya kekurangan nutrisi yang berulang atau berkepanjangan, sehingga disebut dengan sindrom atau kumpulan gejala, bukan penyakit,” kata Head of Kalbe Nutritionals Research Center PT Kalbe Farma Tbk, dr. Iwan Surjadi Handoko.
Menurutnya, malnutrisi pada bayi bisa terjadi sejak dalam masa kandungan. Dalam hal ini, sang ibu mengalami kekurangan gizi atau asupan nutrisi. Pola makan tidak baik mengakibatkan ibu sering sakit flu, batuk, diare, sehingga penyerapan ibu untuk janin kurang baik.
Baca juga: Kalbe gandeng Universitas Yarsi edukasi turunkan stunting
Baca juga: Kalbe bantu turunkan "stunting" di Banten
Baca juga: KALBE Nutritionals-Aruna PV-BNI komitmen kurangi karbon
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022