Kementerian Perhubungan meluncurkan fasilitas Kartu Teman Disabilitas yang bisa dimanfaatkan sebagai media pembayaran untuk naik moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Palembang, Sabtu, mengatakan fasilitas kartu tersebut disediakan khusus untuk memudahkan semua masyarakat penyandang disabilitas yang ingin naik LRT Palembang.
"Utamanya dengan kartu berlangganan ini kami memberikan kemurahan, cukup Rp25.000 sudah bisa sepuasnya naik LRT yang bersih dingin dan nyaman selama sebulan,” kata Menhub Budi Karya di sela monitoring pelayanan di Stasiun LRT Ampera.
Ia menilai penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama untuk menggunakan LRT Palembang di atas semua keterbatasan yang mereka miliki.
Setiap pengguna Kartu Teman Disabilitas mendapatkan manfaat seperti, misalnya, mereka tidak perlu lagi lama mengantre di loket pembayaran tiket setiap 12 stasiun penumpang.
Baca juga: Menhub: Kunci kebangkitan sektor transportasi adalah kolaborasi
Dengan manfaat tersebut, para penyandang disabilitas hanya diwajibkan mengisi saldo kartu senilai Rp25.000 dan akan berlaku selama sebulan untuk melangsungkan perjalanan naik LRT Palembang.
Budi Karya menjelaskan tarif tersebut sudah berdasarkan hasil penyesuaian ongkos perjalanan LRT Palembang, yang juga sama dengan tarif penggunaan kartu berlangganan masyarakat umum edisi “Kartu Merdeka”.
Pihaknya sudah melengkapi setiap 12 stasiun penumpang LRT Palembang dengan fasilitas lift dan kursi khusus untuk meningkatkan kenyamanan kepada para penyandang disabilitas.
Budi berharap, melalui pemberian fasilitas tersebut, jumlah penumpang LRT Palembang yang memiliki sebanyak 88 perjalanan per harinya dapat terus tumbuh positif.
Berdasarkan data dari Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, jumlah penumpang LRT sejak awal beroperasi hingga 17 Agustus 2022 telah mencapai 7,9 juta penumpang, dengan trennya saat ini rata-rata sebanyak 7.000 penumpang di hari biasa dan 10.000 penumpang di akhir pekan.
Sementara itu, penyandang disabilitas Anton, warga Perumnas, Kecamatan Sako Palembang mengaku merasa sangat bersyukur berkesempatan menjadi satu dari delapan penerima Kartu Teman Disabilitas pertama dari Kemenhub secara gratis.
Fasilitas kartu pembayaran non tunai itu memudahkan para penyandang disabilitas untuk berpergian, terkhusus baginya yang berprofesi sebagai tukang urut tradisional pesanan daring di Palembang.
“Hemat ongkos yang pasti, kalau saya tidak dijemput pelanggan, ya, saya bisa berangkat dari rumah saya naik Angkot (Angkutan Kota) Feeder terus naik LRT melalui stasiun terdekat seperti Asrama Haji atau Simpang Polda untuk ke tempat pemesan yang belakangan banyak beralamat di perkotaan, semuanya yang masih gratis menggunakan kartu ini,” katanya.
Baca juga: Kemenhub prioritaskan pengelolaan pelabuhan berwawasan lingkungan
Baca juga: Kemenhub buka rute baru tol laut di Pelabuhan Patimban
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022