• Beranda
  • Berita
  • Transformasi primer perluas peran Posyandu untuk seluruh siklus hidup

Transformasi primer perluas peran Posyandu untuk seluruh siklus hidup

20 September 2022 07:58 WIB
Transformasi primer perluas peran Posyandu untuk seluruh siklus hidup
Sekjen Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha (kiri) dalam kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin (19/9/2022). (ANTARA/HO-Kemenkes)
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan transformasi layanan primer memperluas peran Posyandu untuk melayani seluruh siklus hidup, yakni anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia (lansia).

"Kami sadar, kesehatan itu sangat penting. Setiap orang itu punya kesadaran untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan," kata Kunta Wibawa Dasa Nugraha di Jakarta, Selasa.

Kunta mengatakan saat ini ada sekitar 300 ribu fasilitas layanan kesehatan Posyandu di seluruh daerah yang memiliki potensi sangat besar untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

Baca juga: BKKBN ingatkan posyandu tak sepelekan ukuran, berat, tinggi badan anak

Kementerian Kesehatan berupaya meningkatkan jumlah sasaran yang mengunjungi Posyandu, dengan menghadirkan berbagai program kesehatan yang menarik, aktivitas terkini yang berorientasi pada peningkatan pola hidup bersih dan sehat sebagai investasi kesehatan masa depan.

Kunta mengatakan Kemenkes merevitalisasi Posyandu agar menjadi lebih formal dengan anggaran yang sesuai. Pada 2023 dialokasikan anggaran revitalisasi layanan primer hingga Rp6 triliun untuk memperkuat upaya promotif dan preventif.

Pelayanan Posyandu dilengkapi dengan tenaga kesehatan, di antaranya satu bidan dan satu perawat, serta diperkuat oleh kader pada tingkat dusun, RT, atau RW.

"Nantinya posyandu ini bisa diatur oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi," ujarnya.

Posyandu bertindak secara lebih aktif bukan hanya melayani bayi dan ibu, tapi melayani seluruh siklus hidup termasuk remaja, dewasa, dan lansia melalui skrining 14 jenis penyakit, di antaranya jantung, stroke, dan kanker.

Baca juga: Menkes tata ulang posyandu wujudkan promotif dan preventif kesehatan

Baca juga: Wamenkes minta petugas posyandu bergerilya lacak diabetes


"Transformasi Layanan Rujukan Transformasi ini dimulai dengan tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia," katanya.

Deteksi dini penyakit berbahaya di level Posyandu diintegrasikan dengan seluruh fasilitas rujukan yang ada di rumah sakit. "Ditargetkan rumah sakit di seluruh provinsi pada 2024 bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker," katanya.

Kunta menambahkan Posyandu tetap menjalankan program prioritas berupa imunisasi pada kelompok usia anak. "Melalui kader-kader Posyandu, pemerintah berharap cakupan imunisasi rutin bagi anak yang sempat terganggu akibat pandemi COVID-19 bisa kembali meningkat," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022