menargetkan sepekan ke depan bisa melakukan pelacakan di sembilan kampung Badui
Sembilan warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meninggal dunia akibat suspek campak dan tuberkulosis ( Tb) sejak satu bulan terakhir.
"Kesembilan warga Badui yang meninggal dunia itu antara lain tujuh orang suspek campak dan dua orang terputus minum obat Tb," kata Koordinator Relawan Sahabat Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat saat mengunjungi pemukiman masyarakat Badui di Kabupaten Lebak, Selasa.
Kasus kematian masyarakat Badui di Kabupaten Lebak SRI melakukan pelacakan kasus terhadap orang yang kontak erat dengan penderita.
Pelacakan kasus campak dilakukan dengan menyisir ke kampung-kampung Badui secara door to door atau rumah ke rumah.
Tim medis SRI pada hari pertama sebanyak 56 warga di Kampung Batubelah dan Cisadane diberikan vitamin A untuk anak-anak guna mencegah campak. Kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk ibu hamil untuk mencegah virus rubella bagi ibu hamil.
Baca juga: Menjangkau masyarakat Badui kejar target vaksinasi
Baca juga: Menjangkau masyarakat Badui kejar target vaksinasi
Tim medis SRI juga menyalurkan bantuan susu dan biskuit untuk malnutrisi atau penderita gizi buruk dan melakukan pemeriksaan dahak untuk mengetahui positif Tb dan jika positif diwajibkan minum obat selama enam bulan.
"Kami menargetkan sepekan ke depan bisa melakukan pelacakan di sembilan kampung Badui dan sampai malam hari," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pihaknya berdasarkan hasil pengambilan sampel darah yang dilakukan SRI bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pekan lalu dinyatakan enam positif campak.
Baca juga: Kemensos respons kebakaran permukiman Badui dengan kearifan lokal
Baca juga: Kemensos respons kebakaran permukiman Badui dengan kearifan lokal
Penyebaran campak tersebut, SRI membuka posko pelayanan kesehatan dan melibatkan dokter, bidan dan perawat.
Posko tersebut dipusatkan di Cijahe atau pembatasan dengan kawasan pemukiman Badui.
"Kami berharap dengan membuka posko dan pelacakan untuk mencegah kasus campak dan Tb," katanya.
Sementara itu, seorang tokoh Badui di Kampung Cisadane Kemi (50) mengaku pada prinsipnya masyarakat Badui sangat mendukung kehadiran SRI untuk membantu pengobatan dan kesehatan.
"Kami menghaturkan terima kasih karena dilakukan pemeriksaan kesehatan juga pemberian obat gatal-gatal oleh SRI," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022