Pelaku vaksinasi ketiga meningkat signifikan dalam sehari, yakni 85.223 orang, dibandingkan pelaku vaksinasi pertama 21.739 orang, vaksinasi kedua 21.044 orang, dan untuk tenaga kesehatan 4.963 orang
Selain itu, sebanyak 204.361.302 orang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama.
Penduduk yang telah menjalani vaksinasi dosis lengkap tercatat sebanyak 170.970.296 orang.
Pemerintah menggelar vaksinasi COVID-19 dosis keempat untuk para tenaga kesehatan, dan terkini sebanyak 559.393 orang telah mendapatkannya.
Baca juga: Pasien sembuh bertambah 3.390 orang, terbanyak Jawa Barat
Baca juga: Ahli: Vaksinasi hal penting di tengah peluang endemi
Pemerintah menargetkan 234.666.020 orang di Indonesia menjalani program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Erlina Burhan mengatakan masyarakat dari kelompok lanjut usia (lansia) menjadi bahan perhatian menjelang endemi karena faktor risiko kematian yang tinggi saat terinfeksi COVID-19.
"Lansia jadi bahan perhatian akibat usia tinggi, sistem imunitas turun, ditambah komorbid, itu ada faktor risiko kematian atau beratnya penyakit kalau terkonfirmasi COVID-19," katanya dalam Talkshow: Mengapa Booster Masih Diperlukan? yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Senin (19/9) siang.
Dokter spesialis penyakit paru-paru Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur itu, mengatakan perlindungan vaksinasi pada lansia optimal untuk memberi perlindungan, termasuk protokol kesehatan, minimal memakai masker.
Baca juga: Dinkes Kudus buka layanan vaksinasi COVID-19 di tempat umum
Pemerintah menargetkan 234.666.020 orang di Indonesia menjalani program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Erlina Burhan mengatakan masyarakat dari kelompok lanjut usia (lansia) menjadi bahan perhatian menjelang endemi karena faktor risiko kematian yang tinggi saat terinfeksi COVID-19.
"Lansia jadi bahan perhatian akibat usia tinggi, sistem imunitas turun, ditambah komorbid, itu ada faktor risiko kematian atau beratnya penyakit kalau terkonfirmasi COVID-19," katanya dalam Talkshow: Mengapa Booster Masih Diperlukan? yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Senin (19/9) siang.
Dokter spesialis penyakit paru-paru Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur itu, mengatakan perlindungan vaksinasi pada lansia optimal untuk memberi perlindungan, termasuk protokol kesehatan, minimal memakai masker.
Baca juga: Dinkes Kudus buka layanan vaksinasi COVID-19 di tempat umum
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022