Kepala Bidang Trantibum Linmas Satpol PP Bogor, Andry S Wahyudianto, di Bogor, Selasa, menyampaikan penertiban dilakukan setelah ada peringatan sebelumnya kepada para pedagang.
"Sudah kami sampaikan pemberitahuan, sosialisasi, peringatan, dan juga banyak sekali rapat rapat dengan perwakilan pedagang," kata dia, di lokasi penertiban.
Baca juga: Pemkab dan Pemkot Bogor perketat aturan PSBB di perbatasan
Ia menerangkan surat peringatan diberikan kepada pedagang sudah cukup lama dari SP 1 hingga SP3. Para pedagang sejauh ini telah memahami pembongkaran bangunan semi permanen itu karena koordinasi telah dilakukan kecamatan.
Penertiban PKL dengan membongkar bangunannya itu dibantu aparat gabungan Satpol PP, TNI dan Polri sebanyak 250 personel lengkap dengan membawa alat berat untuk merobohkan bangunan semipermanen mereka.
Baca juga: Satpol PP razia puluhan pemandu lagu dan terapis wanita di Bogor
Setelah semua bersih, Pemerintah Kota Bogor segera membangun pedestrian dan taman untuk mengembalikan hijaunya kota dan kenyamanan pejalan kaki.
Ia pun menyampaikan, sebagai bentuk perhatian kepada para PKL Pemerintah Kota Bogor akan relokasi usaha-usaha yang potensial ke tempat baru, di antaranya usaha kuliner dan oleh-oleh.
Baca juga: Belasan usaha panti pijat di Sentul Bogor ditertibkan
Menurut dia, para PKL telah maklum mengingat penertiban tersebut telah melalui rapat pada Jumat (23/9) bersama para pedagang di Kelurahan Bubulak dan Situgede. Ia menjelaskan, lahan yang menjadi lokasi penertiban semula milik Kementerian Kehutanan dan telah diserahterimakan ke Pemerintah Kota Bogor.
Pada 2019 kemudian 2021, kata dia, sudah dilakukan rapat penataan kawasan Jalan Cifor di Kelurahan Bubulak, sehingga memang sudah sesuai tahapan hingga sampai pada penertiban.
Baca juga: Bima Arya pimpin penertiban PKL
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022