"Dengan meningkatnya pengetahuan suami, diharapkan bisa mendeteksi dini risiko yang terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi, sehingga menurunkan angka kematian ibu dan bayi," kata Henny dalam reorientasi kelas ibu hamil yang diikuti secara daring dari Jakarta, Rabu.
Adapun edukasi yang bisa didapatkan suami saat mendampingi istrinya di kelas ibu hamil, ujar Henny, seperti penggunaan alat kontrasepsi atau KB pasca persalinan dan manfaatnya.
Suami perlu memahami bahwa KB usai bersalin memiliki manfaat agar ibu memiliki cukup waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga kesehatan, dan mengurus keluarganya dengan baik. Selain itu, KB usai bersalin juga bermanfaat untuk mengatur jarak kehamilan dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Baca juga: Fasilitator butuh alat bantu agar kelas ibu hamil lebih interaktif
Baca juga: Sudinkes Jakpus berupaya tingkatkan minat terhadap kelas ibu hamil
Lebih lanjut, Henny mengatakan suami juga perlu mendapatkan edukasi tentang asupan gizi untuk kesehatan ibu hamil dan menyusui. Peran suami akan sangat diperlukan untuk mengingatkan ibu hamil agar selalu menjaga kebersihan diri dan istirahat yang cukup.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa suami perlu juga mendapatkan edukasi mengenai hal-hal yang harus dihindari oleh ibu nifas dan selama nifas.
Misalnya, membuang ASI yang pertama keluar karena itu akan sangat berguna untuk kekebalan tubuh bayi, membersihkan payudara dengan alkohol atau povidone, iodine, atau obat merah, atau sabun, karena bisa terminum oleh bayi, latihan fisik dengan posisi tengkurap, mengikat perut terlalu kencang, dan menempelkan daun-daunan pada kemaluan karena akan mengakibatkan infeksi.
Henny mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sendiri telah melakukan edukasi-edukasi tersebut dalam pengembangan program kelas ibu hamil yang bernama Kelas Bapake Mamake, agar suami memiliki bekal untuk mendampingi istrinya yang sedang hamil.
"Suami harus mendampingi istrinya yang sedang hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dengan program Kelas Bapake Mamake, minimal empat kali pertemuan," kata Henny.*
Baca juga: Kemenkes : Kelas ibu hamil layanan esensial bagi ibu dan bayi
Baca juga: Pemerintah buka reorientasi program kelas ibu hamil
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022