Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik dan diabetes KSM Penyakit Dalam FKUI-RSCM Dr. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD, KEMD membagikan kiat mencegah berat badan berlebih bagi ibu hamil, yakni dengan mengatur pola makan dan aktif bergerak.Jadi tidak perlu makan berlebihan. Pilihlah makanan yang bergizi seimbang dengan jumlah kalori yang sesuai
Menurut Wismandari di Jakarta, Rabu, banyak ibu hamil yang beranggapan harus makan dengan porsi dobel, yaitu satu porsi untuk dirinya sendiri dan satu porsi untuk bayi di kandungannya.
Padahal, hal tersebut akan membuat ibu mengalami berat badan berlebih yang berakibat buruk bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes gestasional.
"Jangan dikonsepkan kalau kita makan untuk dua orang. Gunakan hitung-hitungan yang hanya ditambah 20-30 persen dari kalori kita sehari-hari, itu sudah sangat mencukupi bagi si jabang bayi," kata Wismandari dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring diikuti di Jakarta, Rabu.
"Jadi tidak perlu makan berlebihan. Pilihlah makanan yang bergizi seimbang dengan jumlah kalori yang sesuai dengan hitungan tinggi badan," imbuhnya.
Baca juga: Dokter ingatkan ibu hamil wajib jaga kadar gula darah
Baca juga: Dokter: Ibu hamil boleh menyusui asal kondisi sehat
Selain mengatur pola makan, Wismandari juga mengatakan penting bagi ibu hamil untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga. Adapun olahraga yang disarankan di antaranya olahraga aerobik seperti jalan kaki.
"Kalo di awal-awal (kehamilan) lari masih boleh deh. Tapi kalau kehamilannya sulit, saya enggak menyarankan lari. Tapi kalau jalan sangat disarankan. Dengan banyak jalan, kita akan melakukan penguatan otot-otot yang diperlukan saat kita mau melahirkan terutama yang melahirkan normal," tutur Wismandari.
Selain jalan kaki, Wismandari juga menyarankan ibu hamil untuk berenang dan senam, serta melakukan beberapa jenis olahraga resistance.
"Banyak sekali sekarang senam-senam hamil yang memang ditawarkan di tempat-tempat kebugaran. Jadi ngintip aja di YouTube, sekarang banyak olahraga yang enggak terlalu repot, bisa dilakukan sendiri, itu sangat disarankan," katanya.
Meski demikian, dia juga mengingatkan ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tak boleh banyak bergerak, salah satunya ibu yang hamil melalui program IVF atau bayi tabung.
"Misalnya sudah ketemu nih sel ovum dan sel spermanya udah jadi, pas ditanam (ke rahim) itu sebaiknya tidak banyak bergerak dulu. Tapi kalau sudah tertanam dengan baik sih masih bisa lah. Tapi memang untuk IVF saya tidak menyarankan untuk 'pecicilan' karena harus dijaga dengan aktivitas yang tidak terlalu berat," tutup Wismandari.
Baca juga: Dokter: Sulit hamil akibat saluran falopii ke indung telur terhambat
Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya vaksinasi penguat bagi ibu hamil
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022