Kementerian Perdagangan memberikan subsidi sebesar Rp1.000 per kilogram untuk kedelai impor di pasar yang disalurkan melalui Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti), sebagai upaya membantu pengusaha tahu dan tempe tradisional.Subsidi Rp1.000 tersebut dapat diperoleh para produsen tempe dan tahu melalui Kopti Subsidi ini diharapkan dapat meringankan beban produsen terkait tingginya harga kedelai impor saat ini,
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya memberikan subsidi tersebut untuk mengintervensi tingginya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe.
"Subsidi Rp1.000 tersebut dapat diperoleh para produsen tempe dan tahu melalui Kopti Subsidi ini diharapkan dapat meringankan beban produsen terkait tingginya harga kedelai impor saat ini," kata Zulkifli Hasan seusai memberikan kuliah umum di depan ribuan mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Baca juga: Produsen siasati kenaikan harga kedelai dengan kurangi ukuran tempe
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga kedelai per 26 September 2022 adalah Rp14.200 per kg, naik 14,51 persen dibandingkan harga kedelai pada 24 September 2021 senilai Rp12.400.
Kenaikan harga kedelai tertinggi terjadi pada 2021 atau sekitar 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Zulhas sapaan akrab Mendag mengklaim, dalam 100 hari menjadi Menteri Perdagangan, pihaknya berhasil menstabilkan harga sejumlah bahan pokok di pasaran.
Baca juga: Pemerintah rencanakan beli kedelai lokal dari petani Rp10 ribu per kg
"Itu patut disyukuri. Saat ini harga sudah stabil. Telur Rp27.000, ayam Rp35.000, bawang Rp30.000, minyak goreng sudah Rp14.000. Waktu saya awal jadi menteri harga cabai mencapai Rp120.000, bawang Rp80.000 dan ayam Rp48.000," katanya.
Saat ini, kata dia, Kemendag mulai menggempur pasar internasional dengan memperkuat usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022