“Jika anak menderita penyakit jantung bawaan, kecil kemungkinan bisa menutup sendiri,” kata Herlina dalam diskusi virtual, Jakarta, Kamis.
Menurut Herlina, di tengah masyarakat banyak beredar informasi apabila anak mengalami bocor jantung, jika status gizi atau status nutrisinya ditingkatkan, maka bocor pada jantung tersebut dapat tertutup.
Baca juga: Penyakit jantung bawaan pada anak bisa dideteksi sejak dini
Herlina mengatakan, merujuk pada literatur yang menyebutkan bahwa penutupan spontan bisa terjadi jika ukuran kebocoran kecil. Namun, angka statistik yang menyatakan penutupan spontan tersebut masih sangat sedikit.
“Langkah apa yang harus dilakukan adalah langkah tatalaksana untuk memperbaiki struktur itu, baik dengan operasi maupun tanpa operasi intervensi kardiologi. Tidak ada batasan makanan untuk anak-anak dengan problem jantung dan tidak ada obat-obatan herbal yang memperbaiki struktur jantung yang bermasalah,” katanya.
Jantung bocor atau dalam bahasa ilmiah disebut ventricular septal defect (VSD) dan atrial septal defect (ASD) merupakan kelainan jantung bawaan yang terjadi pada bayi sejak dalam kandungan.
Baca juga: Dokter: Gejala penyakit jantung bawaan tergantung usia
Menurut Herlina, kelainan tersebut berupa “kebocoran” pada jantung dalam bahasa awam, maka tidak mungkin apabila tidak dilakukan operasi. Meski begitu, saat ini tindakan operasi ada yang bisa digantikan dengan tindakan intervensi kardiologi atau penutupan bagian yang bocor dengan alat.
“Tindakan itu sudah banyak dilakukan di negara kita. Rekan-rekan saya di Pusat Pelayanan Terpadu RS Cipto Mangunkusumo dan RS Harapan Kita, bahkan di seluruh Indonesia seperti Padang, Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, dan Ujung Pandang melakukan penutupan ini tanpa operasi,” katanya.
Namun, untuk kelainan jantung yang kritis dan memiliki tingkat kebocoran yang kompleks atau memiliki struktur anatomi yang amat berbeda secara multiple, Herlina mengatakan tindakan operasi merupakan pilihan yang terbaik.
Baca juga: IDAI hadirkan Inpost & Ponsel untuk skrining penyakit jantung bawaan
“Dengan begitu, anak penderita penyakit jantung bawaan tadi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dia tidak ada perbedaan dengan anak normal dalam hal nantinya ke depan jika jantung itu sudah ditatalaksana dengan paripurna,” katanya.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022