• Beranda
  • Berita
  • Nikkei ditutup turun tajam tertekan kekhawatiran perlambatan global

Nikkei ditutup turun tajam tertekan kekhawatiran perlambatan global

30 September 2022 16:30 WIB
Nikkei ditutup turun tajam tertekan kekhawatiran perlambatan global
Ilustrasi - Papan elektronik menunjukkan harga penutupan rata-rata saham Nikkei di Distrik Chuo, Tokyo, Jepang. ANTARA/The Yomiuri Shimbun/Atsushi Taketazu/aa.
Saham-saham Jepang ditutup melemah tajam pada Jumat, menyusul kemerosotan Wall Street semalam di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh Fed dan bank sentral lainnya akan memicu perlambatan ekonomi global.

Indeks acuan Nikkei 225 anjlok 484,84 poin atau 1,83 persen menjadi menetap di 25.937,21 poin, menandai level penutupan terendah sejak 1 Juli. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas kehilangan 32,86 poin atau 1,76 persen, menjadi berakhir di 1.835,94 poin.

Saham-saham teknologi berada di bawah tekanan menyusul sebuah laporan yang mengatakan Apple Inc. tidak lagi berencana untuk meningkatkan produksi iPhone barunya menambah kekhawatiran atas resesi, kata para pialang.

"Berita kemarin tentang Apple yang menangguhkan peningkatan produksinya menyebabkan pasar memperhitungkan resesi global," kata Takashi Nakamura, ahli strategi senior di Tokai Tokyo Research Institute.

"Bahkan jika ekonomi Jepang diperkirakan membaik, tren luar negeri akan menyulitkan investor untuk membeli saham Jepang," katanya.

Jatuhnya Nasdaq semalam juga membuat Tesla kehilangan pijakan, menggarisbawahi kesengsaraan pelaku pasar, kata analis.

Sentimen juga terpengaruh oleh data klaim pengangguran mingguan AS yang dirilis hari sebelumnya berada di bawah ekspektasi median ekonom dan karenanya meningkatkan kemungkinan The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter agresifnya untuk menjinakkan inflasi.

Suku bunga yang lebih tinggi berarti peningkatan biaya pinjaman untuk bisnis dan rumah tangga, analis di Tokyo menyoroti, dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global sebagai akibatnya mengarah pada peningkatan volatilitas dalam mata uang dan pasar saham, mereka menjelaskan.

Saham-saham teknologi mengikuti rekan-rekan mereka di AS yang lebih rendah, dengan Screen Holdings kehilangan 3,3 persen, sementara kelas berat Nikkei Tokyo Electron membebani pasar yang lebih luas kehilangan 3,5 persen. Sementara itu, Nidec jatuh 5,6 persen, sementara TDK berakhir 2,0 persen lebih rendah.

Produsen mobil juga melemah, dengan Mazda Motor Corp anjok 8,2 persen, sementara Nissan dan Mitsubishi juga berbalik ke wilayah negatif pada penutupan.

Baca juga: Saham Eropa menguat pada hari terakhir kuartal yang menyakitkan
Baca juga: Euro dan pound sterling capai tertinggi baru, ditopang kebijakan BoE
Baca juga: Saham China ditutup jatuh, Indeks Shanghai tergerus 0,55 persen

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022