• Beranda
  • Berita
  • PKK DKI lestarikan kuliner Betawi melalui buku "Dandang Betawi"

PKK DKI lestarikan kuliner Betawi melalui buku "Dandang Betawi"

30 September 2022 21:00 WIB
PKK DKI lestarikan kuliner Betawi melalui buku "Dandang Betawi"
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati (tengah) memegang buku resep "Dandang Betawi" dalam acara peluncuran di Jakarta, Jumat (30/9/2022). ANTARA/HO-PPID DKI
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta melestarikan beragam kuliner Betawi melalui buku berjudul "Dandang Betawi".

Peluncuran buku "Dandang Betawi" yang berlangsung di Jakarta, Jumat, adalah salah satu upaya TP PKK DKI Jakarta melestarikan dan merawat warisan budaya tak benda lewat buku resep tradisional dan resep kuliner khas Jakarta.

Penyusunan buku tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Ketua TP PKK DKI Jakarta Fery Farhati yang juga istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama istri Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2020 Saefullah, Rusmiati, dan pihak swasta yang diwakili oleh Chef Ragil Imam Wibowo.

Resep masakan dalam buku "Dandang Betawi' terdiri dari dua kategori. Yakni resep masakan tradisional Betawi mulai dari nasi dan lauk-pauk (38 resep) dan resep camilan tradisional Betawi yang terdiri dari makanan dan minuman (30 resep).

Fery mengatakan, gagasan penyusunan buku muncul dari kesadaran bahwa asal-muasal makanan hingga kondisi geografis Jakarta ternyata berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dalam mengolah makanan.

“Semua berawal ketika saya bertemu dengan sosok ibu yang wajahnya selalu berbinar ketika menjelaskan tentang resep masakan tradisi keluarganya. Beliau adalah Ibu Rusmiati," kata Fery.

Baca juga: Sambut ulang tahun Jakarta dengan suguhan kuliner langka Betawi

Menurut Fery, Rusmiati memiliki pengetahuan yang luas tentang resep masakan Betawi secara turun-temurun dari keluarganya yang tinggal di daerah pesisir, yaitu Rorotan, Cilincing, Jakarta.

Buku "Dandang Betawi" akan tersedia dalam dua versi. Pertama, versi yang dibagikan secara gratis kepada pihak-pihak yang dinilai dapat menjadi penyambung sejarah dan melestarikan kuliner Betawi, seperti para penggiat kuliner, media, perpustakaan, tokoh masyarakat Betawi dan lainnya.

Kedua, versi yang dijual melalui skema prapemesanan dengan harga yang terjangkau supaya bisa diakses masyarakat luas.

Keuntungan hasil penjualan buku juga digunakan kembali untuk pelestarian kuliner Betawi dalam bentuk pelatihan memasak bekerjasama dengan berbagai komunitas dan kuliner tradisional.


Selain itu, diharapkan buku itu dapat menjadi rujukan untuk masyarakat yang ingin kenal lebih jauh tentang kuliner Jakarta atau bahkan bahan berlatih para generasi muda yang ingin menjadi ahli kuliner.

Seperti untuk pelatihan di SMK Tata Boga di Jakarta, pelatihan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau usaha peningkatan pendapatan keluarga, penyedia jasa katering, dan lainnya. Dengan harapan kuliner Betawi bisa terus lestari.​​​​​​​

Baca juga: Buka puasa dengan hidangan Betawi yang sudah langka di Cikini

Chef Ragil Imam Wibowo mengatakan, resep masakan klasik Betawi sangatlah menantang karena banyak bahan yang sulit didapatkan dan hampir punah.

“Pada akhirnya bahan-bahan tersebut bisa didapatkan, walaupun harus dari kota lain,” kata Chef Ragil.

​​​​​Wartawan senior yang juga pecinta kuliner Andreas Maryoto bisa menyelami sejarah dan kuliner Jakarta melalui buku "Dandang Betawi".
"Saya bersyukur ini sebuah kerja kolaboratif yang menyenangkan dan juga membantu," kata Andreas.

Menurut Andreas, buku resep akan bermanfaat jika masyarakat mau ikut menjadi penyambung sejarah dan melestarikan kuliner Betawi melalui praktik langsung penyajian makanan di dapur masing-masing.

"Sepiring nasi bisa matang karena sebuah dandang, semoga semakin banyak kuliner Betawi yang hadir di meja makan karena buku Dandang Betawi," kata Andreas.

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022