Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) membuka kesempatan bagi warga penyandang disabilitas untuk mengikuti program pelatihan kerja.Tercatat ada 50 warga tunanetra yang dilatih menjadi tukang pijat profesional
"Kita pada dasarnya sangat terbuka untuk teman-teman disabilitas yang mau mengikuti pelatihan kerja, informasinya juga selalu kita publikasikan," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, Nur Kholis, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.
Kesempatan itu terbuka lebar agar warga penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat pekerjaan.
Menurut Nur Kholis, pekerja disabilitas yang ingin mendapatkan pelatihan kerja bisa langsung menghubungi petugas Sudin di kecamatan atau kelurahan.
"Bisa juga hubungi kita lewat Instagram dan nanti petugas PJLP kita akan langsung menindaklanjuti," jelas dia.
Setelah mendaftar, pihaknya akan menyesuaikan jenis pelatihan kerja yang tepat sesuai dengan kendala fisik yang dialami warga tersebut.
"Misalkan kalau tunanetra atau low vision, kan tidak mungkin kita ikutkan pelatihan SIM A. Kita akan sesuaikan kan lagi," jelas dia.
Di Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat sendiri tersedia beberapa jenis pelatihan diantaranya servis AC, membuat SIM A, membuat kue kering, minuman ringan, hingga kerajinan tangan.
Di saat yang sama, Kepala Seksi Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transmigrasi pada Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, Yasil Farabi, mengatakan pelatihan kerja untuk warga disabilitas juga dibuka oleh pihak Pusat Pelatih Kerja Daerah (PPKD) di setiap wilayah DKI.
"Bisa juga langsung daftar ke PPKD Jakarta Barat dan pasti langsung dilayani," jelas dia.
Sebelumnya, Suku Dinas Sosial Jakarta Barat beberapa kali juga sempat menggandeng warga disabilitas dalam kegiatan pelatihan kerja tahun 2022.
Tercatat ada 50 warga tunanetra yang dilatih menjadi tukang pijat profesional. Tidak hanya itu, pihaknya juga menggelar pelatihan untuk 100 tunanetra menjadi pembuat rekaman audio untuk didengar khalayak umum melalui media internet (siniar/podcast).
"Para tunanetra ini kita pilih dari Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) di Jakarta Barat dan untuk tuna rungu kita pilih dari panti sosial," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto.
Baca juga: Anies puas dengan Pelabuhan Muara Angke yang kini ramah disabilitas
Baca juga: Pemkot Jakbar gandeng warga disabilitas jadi perajin batik
Baca juga: Pertamina adakan pelatihan barista bagi disabilitas demi kesetaraan
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022