• Beranda
  • Berita
  • Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU bentuk kebun entres

Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU bentuk kebun entres

5 Oktober 2022 17:03 WIB
Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU bentuk kebun entres
Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU membentuk kebun entres (mata tunas) di Desa Tanjung Sari dan Desa Kemalajaya, Kecamatan Muarajaya, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu (5/10/2022). ANTARA/Edo Purmana

tanaman yang dibuat pembibitan adalah jenis unggul seperti durian, alpukat, duku, manggis

Lembaga Lingkungan Hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan membentuk kebun entres (mata tunas)  di dua desa yaitu Desa Tanjung Sari dan Desa Kemalajaya, Kecamatan Muarajaya.

Pendiri JBI Kabupaten OKU, Hendra Setyawan di Baturaja, Rabu menjelaskan, kebun entres merupakan kebun penghasil mata tunas yang akan digunakan sebagai batang atas dalam perbanyakan tanaman produktif secara okulasi.

Di kebun entres ini masyarakat diajarkan cara pembibitan berbagai jenis tanaman produktif untuk dibudidayakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan Jejak Bumi Indonesia di dua desa tersebut.

"Untuk jenis tanaman yang dibuat pembibitan adalah jenis unggul seperti durian, alpukat, duku, manggis dan lainnya," jelasnya.

Baca juga: Jejak Bumi Indonesia OKU jalankan program rehabilitasi hutan dan DAS
Baca juga: Jejak Bumi Indonesia dukung tim penggiring gajah liar di OKU Selatan

Dia menjelaskan, tanaman yang sudah menjadi bibit nantinya akan ditanam di lahan kritis agar menjadi produktif sehingga dapat mensejahterakan petani di daerah itu.

"Setelah pohon-pohon itu tumbuh akan disambung pucuk atau dilakukan dengan sambung bonggol dengan entres pohon unggul sehingga menjadi produktif," katanya.

Selain meningkatkan taraf hidup petani, kata dia, program ini juga sekaligus dapat menyelamatkan kawasan hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kritis agar tetap lestari.

"Kita ketahui bersama banyak sekali kawasan hutan di Kabupaten OKU ini yang kritis akibat perambahan liar sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian," tegasnya.

Baca juga: JBI OKU Sumsel dorong pemerintah siapkan lahan untuk habitat gajah
Baca juga: Jejak Bumi OKU Sumsel lakukan pendampingan program rehabilitasi hutan

Hendra menambah berdasarkan data, dari 70,096,51 hektare (Ha) kawasan hutan di Kabupaten OKU, 64,657,89 Ha di antaranya merupakan lahan kritis termasuk DAS akibat perambahan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Oleh sebab itu melalui pembentukan kebun entres diharapkan dapat melestarikan lahan kritis di Kabupaten OKU agar produktif sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani untuk bercocok tanam," kata Hendra.

Baca juga: Lampung lakukan rehabilitasi hutan dukung penyerapan bersih karbon

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022