"Yang kami lakukan bersama Kementerian Kesehatan adalah pemenuhan minimal satu RSJ tingkat utama di 34 provinsi, dan 323 RSU jejaring pengampuan memiliki layanan kesehatan jiwa (psikiater)," kata Agung Frijanto dalam konferensi pers Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Psikolog: Orang dengan masalah kesehatan mental butuh dukungan
Ia mengatakan kesehatan jiwa adalah kondisi di mana seorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Untuk mencapai hal tersebut, kata Agung, diperlukan percepatan layanan RSJ strata utama yang memiliki kapasitas menanggulangi empat penyakit gangguan jiwa seperti skizofrenia, depresi, ansietas, dan gangguan adiksi napza.
Baca juga: Kemenkes upayakan layanan kesehatan jiwa di seluruh Puskesmas
Ia mengatakan RSJ strata utama juga perlu ditunjang dengan sebaran tenaga psikiater yang merata di Indonesia. Berdasarkan data PDSKJI per Mei 2022, jumlah psikiater di Indonesia berjumlah 1.221 orang, yang tersebar di Pulau Jawa 68,49 persen dan luar Jawa 31,51 persen.
"Idealnya jumlah psikiater di Indonesia berkisar 1 per 30 ribu penduduk. Saat ini jumlah sebaran psikiater di Indonesia masih jauh dari standar," katanya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, secara umum data penderita gangguan jiwa yang mengalami pemasungan di Indonesia hampir 500 ribu orang.
Baca juga: Pelayanan kesehatan jiwa tingkat puskemas dibutuhkan Indonesia
Sementara gangguan mental emosional pada penduduk umur di atas 15 tahun berkisar 9,8 persen dari total populasi penduduk.
"Upaya PDSKJI untuk percepatan penanganan gangguan kejiwaan di Indonesia dengan mengintegrasikan program Kemenkes pada transformasi layanan rujukan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022