• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes-YKPI gandeng swasta gencarkan deteksi dini kanker payudara

Kemenkes-YKPI gandeng swasta gencarkan deteksi dini kanker payudara

6 Oktober 2022 22:37 WIB
Kemenkes-YKPI gandeng swasta gencarkan deteksi dini kanker payudara
Kiri ke kanan: Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Kemenkes Aldrin Neilwan Panca Putra, Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk Yuji Ishii, dan Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar, saat konferensi pers "Ayo SADARI Setelah Menstruasi" di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)

Upaya pemerintah dalam penanggulangan kanker payudara memerlukan dukungan semua pihak secara masif dan terintegrasi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menggandeng PT Uni Charm Indonesia Tbk menggencarkan deteksi dini kanker payudara lewat slogan Ayo SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Setelah Menstruasi.

Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung aktivitas Pink Ribbon di Bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara seluruh dunia.

"Upaya pemerintah dalam penanggulangan kanker payudara memerlukan dukungan semua pihak secara masif dan terintegrasi termasuk oleh perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan organisasi profesi, selain penyintasnya sendiri. Untuk itu kami berterima kasih kepada Uni-Charm atas partisipasinya dalam upaya penanggulangan kanker payudara," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti saat menyampaikan sambutannya secara virtual pada konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan bahwa jumlah kasus baru kanker payudara pada tahun 2020 mencapai 65.858 kasus atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker, dengan jumlah kematian sebanyak 22.430 kasus.

Baca juga: Dokter tekankan pentingnya Sadari setelah menstruasi

Baca juga: YKPI sebut penanggulangan kanker payudara harus diperkuat


Sayangnya, dari jumlah kasus kanker payudara yang ada di Indonesia, Eva mengatakan 60-70 persen di antaranya didiagnosis pada stadium lanjut, yakni stadium III dan IV sehingga menyebabkan kualitas hidup dan kesintasan menjadi rendah, serta beban pembiayaan yang sangat besar.

Untuk itu, melalui slogan Ayo SADARI Setelah Menstruasi, Kemenkes, YKPI dan Charm berusaha mempenetrasikan literasi akan pentingnya SADARI guna mendukung deteksi dini risiko kanker payudara.

Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar mengatakan, sinergi tersebut juga diharapkan dapat mendukung perwujudan nol penemuan kanker payudara stadium lanjut yang dicanangkan Kemenkes.

"Diharapkan ini akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan periksa payudara sendiri secara rutin, demi mewujudkan nol penemuan kanker payudara stadium lanjut," ujarnya.

"Kami dan YKPI juga akan berkolaborasi menyusun program edukasi tentang SADARI di berbagai area di Indonesia dan melakukan berbagai upaya yang sejalan dengan slogan perusahaan Ethical Living for SDGs, yakni menerapkan kebaikan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap dapat memberikan kehidupan yang sehat dan bahagia kepada seluruh masyarakat termasuk wanita Indonesia," kata Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk Yuji Ishii.

Baca juga: Kemenkes: 60-70 persen kanker payudara didiagnosis pada stadium lanjut

Baca juga: Kanker payudara terbanyak diderita warga Kota Medan

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022