• Beranda
  • Berita
  • Penerima gunakan BSU untuk ringankan dampak pandemi dan kenaikan BBM

Penerima gunakan BSU untuk ringankan dampak pandemi dan kenaikan BBM

7 Oktober 2022 14:51 WIB
Penerima gunakan BSU untuk ringankan dampak pandemi dan kenaikan BBM
Ilustrasi seorang pekerja memeriksa situs BSU 2022 milik Kemnaker di Jakarta, Jumat (7/10/2022) (ANTARA/Prisca Triferna)

BSU bagi saya sangat membantu

Penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022 menggunakan bantuan yang diterima sebagian besar untuk meringankan dampak dari pandemi yang belum usai dan kenaikan bahan bakar BBM yang terjadi pada tahun ini.

Dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Jumat, Anti yang merupakan pekerja sebuah media televisi di Jakarta mengatakan sangat terbantu dengan subsidi gaji yang sudah diterimanya dua kali pada 2021 dan tahun ini.

"BSU yang saya dapat sebagian saya pakai untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seperti makan, transportasi dan lain sebagainya. Karena BSU ini terkait dengan pandemi yang membuat saya harus mengeluarkan biaya ekstra atau memakai tabungan," katanya.

Sisa dari BSU yang diterimanya kemudian ditabung sebagai antisipasi jika kemudian terjadi hal-hal yang tidak terduga seperti pandemi yang berakibat pada pemotongan jam kerja dan pembatasan kegiatan yang berdampak pada ekonomi.

Baca juga: Menaker sebut BSU sudah tersalurkan ke 8,16 juta orang

Baca juga: Menaker tinjau penyaluran BSU bagi pekerja rumah sakit di Mojokerto


Dia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah karena telah memperhatikan para pekerja yang terdampak pandemi dengan menyampaikan bantuan sosial berupa uang tunai.

"BSU bagi saya sangat membantu, kalau harapan untuk ke depan semoga dapat dipertimbangkan lagi ini untuk bisa dijalankan terus selama kondisi belum normal, istilahnya begitu," kata perempuan berusia 27 tahun ini.

Apresiasi serupa juga dikatakan oleh Ayub, seorang pekerja media online di Ibu Kota. Menurut dia, tersalurkannya BSU membantu menjaga daya beli keluarga.

Ayub mengatakan bahwa dia menyambut gembira penyaluran itu seiring dengan kenaikan BBM bersubsidi.

Pria berusia 35 tahun itu mengaku BSU yang diterima pada September lalu langsung diserahkan kepada istrinya untuk membeli kebutuhan rumah tangga seperti beras.

"Sayangnya cuma sekali, jangka pendek, sementara kenaikan BBM jangka panjang," tuturnya.

BSU adalah bantuan yang diberikan pemerintah untuk para pekerja yang terdampak pandemi. Subsidi gaji itu telah tersalurkan setiap tahun sampai dengan 2022 dengan menggunakan data pekerja dari BPJS Ketenagakerjaan.

Untuk tahun ini, BSU diberikan satu kali sebesar Rp600.000 untuk masing-masing penerima manfaat.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan penyaluran BSU sudah dilakukan kepada 8.168.987 orang di seluruh Indonesia atau 63,6 persen dari target 14,6 juta pekerja.

"Kita berharap bantuan ini digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, tidak untuk kebutuhan yang tidak perlu," kata Menaker Ida dalam pernyataan di Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/10).

Baca juga: Kemnaker sebut BSU tahap empat disalurkan ke 1,2 juta pekerja

Baca juga: Menaker sebut penyaluran BSU capai 48,34 persen


 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022