"Sudah disiapkan pompa, jadi kita ada yang namanya pompa stasioner dengan total 95 unit pompa stasioner terdapat 23 rumah pompa nah itu semua dijaga juga jadi sewaktu-waktu dioperasikan dia langsung hidup," tutur Kepala Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat, Mustajab saat diwawancarai di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Sudin SDA Jakbar perbaiki empat pompa stasioner antisipasi genangan
"Saya meminta bahwa sebelum hujan, semua waduk dan semua pompa atau tampungan yang bisa kami keringkan, kami minta dipompa dari awal sehingga saat air hujan turun itu bisa langsung tertampung," lanjutnya.
Mustajab berharap setelah itu dapat menjaga genangan tersebut agar tidak menggenangi jalan apalagi ke daerah permukiman.
Baca juga: Sudin SDA Jakpus tambah lima pompa stasioner antisipasi banjir
SDA Jakarta Pusat mencatat 23 titik rumah pompa, yakni Waduk Melati, Cideng, Istana, Thamrin Gedung Jaya, Thamrin Menara Topas, Mapalus, Pangeran Jayakarta, Bendungan Hilir, Kali Item, Sumur Batu, Pump gate Jalan Batu, Cempaka Baru, Cempaka Putih, Dwiwarna, Industri, Jati Pinggir 1, 2, 3, Kartini V, Mangga Besar 13, Mangga dua Abdad, Penataran, dan Rajawali Selatan.
Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memberi peringatan terkait adanya cuaca ekstrem di Ibu Kota mulai 2-8 Oktober 2022.
BPBD berujar, perkiraan cuaca ekstrem itu merupakan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BPBD DKI pun mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana seperti banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, hingga pohon tumbang.
Baca juga: Tambahan tiga pompa stasioner cegah Grogol terendam banjir
Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022