Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dampak Lingkungan (LP3L) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, melakukan gerakan menjaga lingkungan untuk menyelamatkan bumi Indonesia agar tetap lestari.
Ketua LP3L OKU Yunizir Djakfar di Baturaja, Jumat mengatakan bahwa gerakan lingkungan ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ozon Internasional tahun 2022.
Baca juga: JBI OKU Sumsel tanam 200 ribu bibit pohon produktif
Dalam gerakan lingkungan tersebut pihaknya membagikan ratusan bibit pohon produktif kepada Pondok Pesantren Al-Fakhriyah Baturaja, Kabupaten OKU.
"Sedikitnya ada 200 batang bibit pohon berbagai jenis tanaman produktif seperti jambu jamaika, jambu monyet (mete), dan pete yang kami bagikan dan langsung ditanam," katanya.
Baca juga: Kabupaten OKI Sumsel rancang perlindungan lahan gambut untuk 30 tahun
Hal tersebut, kata dia, dilakukan agar masyarakat khususnya di lingkungan sekitar pondok pesantren turut berpartisipasi dalam gerakan menanam pohon produktif sehingga alam sekitar tetap hijau.
"Tugas menyelamatkan dan melestarikan bumi bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan tugas kita bersama," ujarnya.
Menurut dia, sejak dini anak juga perlu diajari untuk melestarikan sekaligus menyelamatkan bumi dan lingkungan melalui gerakan gemar menanam pohon.
Baca juga: Jejak Bumi Indonesia OKU Sumsel canangkan Program Bumi Hijau
"Anak-anak juga harus diajari tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan sampah plastik yang sulit diurai oleh tanah karena akan berdampak pada rusaknya lingkungan dalam jangka panjang," ujar dia.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022