• Beranda
  • Berita
  • Satgas: Tiga kabupaten di Kepri nihil kasus aktif COVID-19

Satgas: Tiga kabupaten di Kepri nihil kasus aktif COVID-19

8 Oktober 2022 16:24 WIB
Satgas: Tiga kabupaten di Kepri nihil kasus aktif COVID-19
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana (ANTARA/Nikolas Panama)
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana mengungkapkan tiga kabupaten di wilayah itu nihil kasus aktif COVID-19 setelah satu orang pasien di Natuna dinyatakan sembuh.

"Kepulauan Anambas lebih dari setengah tahun lalu sampai sekarang nihil kasus aktif, sedangkan Lingga sudah lebih sebulan nihil kasus aktif. Hari ini Natuna kembali nihil kasus aktif," kata Tjetjep di Kota Tanjungpinang, Sabtu.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengemukakan dari tujuh kabupaten dan kota di Kepri hanya Anambas yang ditetapkan Satgas Penanganan COVID-19 sebagai zona hijau.

"Lingga, meski sudah lebih sebulan belum memenuhi syarat untuk menjadi zona hijau, salah satunya disebabkan capaian vaksinasi booster yang masih rendah dibanding daerah lain," ujarnya.

Baca juga: Gubernur: Kekebalan komunal di Kepri capai 90 persen

Baca juga: Pemprov Kepri hentikan sementara vaksinasi COVID-19


Saat ini, jumlah pasien COVID-19 di provinsi itu tinggal 28 orang, yang tersebar di Kota Batam 14 orang, Tanjungpinang lima orang, Kabupaten Bintan tujuh orang, dan Kabupaten Karimun dua orang.

"Hari ini ada penambahan satu kasus baru di Batam, sementara pasien yang sembuh dua orang masing-masing di Batam dan Natuna," ucapnya.

Tjetjep mengemukakan kasus kematian akibat COVID-19 di Kepri jarang terjadi. Warga yang tertular COVID-19 lebih mudah sembuh, karena rata-rata mereka bergejala ringan.

Warga yang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan tidak dirawat di rumah sakit, melainkan cukup isolasi mandiri di rumah. Mereka dianggap sembuh setelah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

"Hasil analisis kami, pasien mudah sembuh lantaran sudah terbentuk sistem kekebalan tubuh di dalam dirinya. Ini menunjukkan vaksinasi COVID-19 berjalan efektif," tuturnya.

Sementara beberapa pasien yang meninggal dunia setelah tertular COVID-19 beberapa pekan lalu di Batam dan Tanjungpinang disebabkan belum divaksinasi. Selain itu, pasien tersebut memiliki penyakit penyerta .

"Rata-rata pasien sudah lansia," katanya.*

Baca juga: Kota Batam terapkan PPKM level 1 hingga 7 November 2022

Baca juga: Kedaluwarsa, 200 ribu vaksin COVID-19 Kepri dikembalikan ke pusat

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022