Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Erwin Andriatmoko mengatakan saat ini satu korban yang hilang masih dilakukan pencarian.
"Saat ini proses pencarian sedang dilakukan. TRC (tim reaksi cepat) BPBD sudah meluncur ke lokasi (kejadian) untuk membantu pencarian korban yang masih hilang," kata Erwin membenarkan.
Insiden warga hanyut terseret arus banjir ini terjadi di dua lokasi terpisah. Pertama di wilayah Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung yang menimpa seorang petani berinisial RJ, pada Sabtu pagi, dan kedua terjadi bantaran Sungai Grindulu Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari.
Baca juga: Akses jalan desa di Pacitan terputus akibat longsor
Baca juga: Hujan deras picu banjir bandang di Pacitan Jatim
Di lokasi yang disebut terakhir ini, Erwin menyebut korban masih duduk di bangku SMP.
Mereka diduga hanyut saat banjir bandang akibat luapan air sungai.
"Sebenarnya ada empat orang anak usia SMP yang saat itu mungkin sedang mencari ikan lalu mandi di pinggir sungai. Namun, kemudian arus (debit) air meningkat tajam sehingga membuat dia anak hanyut dan dua lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan naik (mentas) ke daratan," papar Erwin.
Satu dari dua korban terseret arus sudah ditemukan di Sungai Grindulu, tepatnya di wilayah Dusun Blunding, Desa Semanten, Kecamatan Arjosari.
Korban yang telah diketemukan kemudian dibawa ke Puskesmas Arjosari untuk dilakukan visum.
Sementara untuk korban meninggal yang belum diketemukan dilakukan pencarian bersama dibantu Badan SAR Nasional pos SAR Trenggalek. (*)
Baca juga: Banjir rob landa pantai selatan Tulungagung hingga Pacitan
Baca juga: Puluhan keluarga bertahan di pengungsian pascabanjir bandang Pacitan
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022