• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Jaktim bangun turap permanen antisipasi longsor di Makasar

Pemkot Jaktim bangun turap permanen antisipasi longsor di Makasar

11 Oktober 2022 16:58 WIB
Pemkot Jaktim bangun turap permanen antisipasi longsor di Makasar
Pekerja mengeruk tanah di lokasi tebing longsor Kecamatan Makasar, Selasa (11/10/2022). ANTARA/HO-Pemkot Jakarta Timur
Pemerintah Kota Jakarta Timur membangun turap permanen di Jalan Kerja Bakti VII RT 09/04 Kecamatan Makasar untuk mengantisipasi longsor akibat debit air tinggi saat musim hujan.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, pembangunan turap permanen itu memiliki panjang sekitar 47 meter dengan ketinggian 12 meter.

"InsyaAllah akan dikerjakan dalam waktu dua bulan. Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," kata Muhammad Anwar di Jakarta, Selasa.

Anwar menambahkan, saat ini alat berat sudah dikerahkan di lokasi pembangunan turap permanen tersebut.

Dia mengatakan, pembangunan turap permanen itu dilakukan dengan sistem dua tingkat sehingga air hujan akan langsung dialirkan di aliran sungai yang ada di bawahnya.

"Ini adalah akses warga gunakan jalan. Jangan sampai gara-gara longsor ada korban. Saya minta pengerjaan dipercepat dan pekerjaan berkualitas sesuai dengan kontrak," ujar Anwar.

Baca juga: Petugas gabungan tangani jalan longsor di Jakarta Timur
Baca juga: Petugas angkat puing turap yang longsor timpa tiga rumah di Cijantung

Dia mengatakan, pembangunan turap permanen itu juga akan dilakukan di wilayah lain yang dianggap rawan terjadi longsor akibat limpasan air sungai saat musim hujan.

"Saya kira banyak ya. Pasar Rebo rawan, Ciracas juga rawan. Limpasan kali rata-rata rawan karena hampir seluruhnya turap sudah lama," turur Anwar.

Sebelumnya, tebing setinggi 12 meter dengan panjang 47 meter longsor hingga menutupi akses jalan warga di Jalan Kerja Bakti VII RT 09/04 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur (Jaktim), pada Selasa (4/10).

Tebing tersebut longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Warga pun harus mencari rute alternatif karena jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.
 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022