Retinopati diabetik adalah salah satu komplikasi pada mata yang terjadi pada penderita diabetes. Ini adalah penyakit pada pembuluh darah kecil, penyebab utama kebutaan pada populasi usia kerja.
"Sebaiknya sebelum hamil atau saat trimester pertama, gangguan retina sudah terdeteksi," kata Gitalisa dalam konferensi pers daring, Selasa.
Jika memang ada gangguan, segera tangani sejak awal agar retinopati diabetik dapat diobati. Sebab, gangguan kesehatan mata ini pada ibu hamil berisiko mengancam penglihatan.
Baca juga: Kenali gejala dan penanganan Diabetes Melitus Tipe 1 pada anak
Menurut Gitalisa, kondisi kesehatan juga tetap harus dimonitor secara ketat setelah melahirkan. Ia menambahkan retinopati diabetik tidak diturunkan kepada janin yang dilahirkan.
"Kecuali kalau anak diabetes, setelah beberapa tahun bisa berisiko retinopati," katanya.
Sebanyak satu dari tiga orang dengan diabetes akan berkembang retinopati pada mata dalam hidupnya di dunia, kata dia.
Retinopati diabetik disebabkan tingginya kadar gula dalam darah yang merusak pembuluh darah pemberi suplai darah ke retina di belakang mata.
Akibatnya, pembuluh darah retina melemah, mudah bocor, serta menyebabkan pembengkakan dan penebalan retina.
Pembengkakan yang terjadi di makula, bagian tengah retina yang penting untuk pusat penglihatan jelas, disebut Diabetik Makula Edema (DME).
Kehilangan penglihatan akibat komplikasi diabetes akan mengganggu kualitas hidup, dapat menimbulkan depresi, rasa cemas hingga mempengaruhi pekerjaan bila sehari-hari bergantung kepada penglihatan.
Risiko DME semakin besar pada pasien yang menderita diabetes dalam waktu lama. Jika tidak diobati, pasien bisa mengalami kebutaan.
Oleh karena itu, Gitalisa mengajak masyarakat untuk mencegah risiko diabetes melitus dengan cara menjaga pola hidup sehat, diet makanan penuh gizi juga olahraga secara teratur.
Jika sudah terlanjur terkena diabetes, jangan berkecil hati karena risiko komplikasi dapat ditekan dengan menjalankan gaya hidup sehat dan mengendalikan penyakit dengan cara disiplin minum obat. Kendalikan juga penyakit penyerta seperti hipertensi dan kolesterol.
Pasien yang sudah terkena diabetes melitus diimbau untuk memeriksakan mata setidaknya setahun sekali di fasilitas kesehatan sekunder atau tersier yang peralatannya lebih lengkap, sehingga gangguan mata bisa dideteksi sejak dini.
Baca juga: Mengenal penyakit Diabetik Makular Edema
Baca juga: Dokter: Jaga kondisi agar diabetes tidak sebabkan komplikasi mata
Baca juga: Jauhi makanan dan minuman manis bila punya penyakit kronis
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022