• Beranda
  • Berita
  • Kasus terkonfirmasi positif harian COVID-19 bertambah 2.077

Kasus terkonfirmasi positif harian COVID-19 bertambah 2.077

11 Oktober 2022 18:51 WIB
Kasus terkonfirmasi positif harian COVID-19 bertambah 2.077
Ilustrasi - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel optimalkan vaksinasi booster. ANTARA/Aprionis

kegiatan surveilans ini juga perlu digencarkan

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 harian di Indonesia pada Selasa bertambah 2.077 kasus menjadi 6.448.220 kasus sejak pertama kali kasus dilaporkan di Indonesia pada Maret 2020.

Data dari Satuan Tugas juga menunjukkan bahwa pada Selasa ada tambahan 1.540 kesembuhan sehingga jumlah akumulatif angka sembuh menjadi 6.273.593 jiwa. Jumlah penderita COVID-19 yang meninggal bertambah 16 orang menjadi total 158.235 orang.

Provinsi yang paling banyak menyumbang tambahan kasus pada Rabu yakni DKI Jakarta (702 kasus), disusul oleh Jawa Barat (334 kasus), Jawa Timur (274 kasus), Banten (203 kasus) dan Jawa Tengah (153 kasus).

Kasus aktif bertambah 521 pada Selasa. Angka kasus aktif COVID-19 menunjukkan jumlah pasien yang masih menjalani karantina dan perawatan akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.

Pemerintah telah melonggarkan pembatasan-pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi tetap menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit tersebut, termasuk di antaranya melaksanakan vaksinasi.

Baca juga: Per Senin COVID-19 RI bertambah 1.195 kasus dengan Jakarta terbanyak
Baca juga: Dokter: Vaksinasi COVID-19 penting untuk perkuat daya tahan tubuh

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan COVID-19.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan pentingnya penguatan surveilans untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Penguatan surveilans atau pengamatan secara terus menerus tentang data COVID-19 merupakan kunci penting dalam rangka mendukung proses transisi menuju endemi COVID-19," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto.

Menurutnya, optimalisasi surveilans berbasis laboratorium dapat mendeteksi dini potensi ancaman penyakit, termasuk COVID-19.

"Kegiatan surveilans ini juga perlu digencarkan bersamaan dengan edukasi dan sosialisasi yang optimal mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Kemenko PMK: Penguatan surveilans dapat mencegah penyebaran COVID-19

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022