• Beranda
  • Berita
  • Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI mundur, saya pun harus mundur

Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI mundur, saya pun harus mundur

12 Oktober 2022 20:18 WIB
Shin Tae-yong: Jika Ketum PSSI mundur, saya pun harus mundur
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) merangkul pelatih tim nasional U-19 Indonesia Shin Tae-yong selepas sesi konferensi pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022). (ANTARA/Michael Siahaan)
Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menyatakan akan turut mengundurkan diri apabila Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menanggalkan jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas Tragedi Kanjuruhan awal bulan ini.

"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tulis Shin dalam unggahan di akun Instragram pribadinya, @shintaeyong7777, Rabu.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by 신태용 (@shintaeyong7777)


Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, keputusan dirinya tersebut sesuai dengan filosofi sepak bola yang dianutnya bahwa apapun yang terjadi dalam satu tim merupakan upaya dari semua anggota di dalamnya, bukan seorang saja.

Apalagi, Shin menilai bahwa Mochamad Iriawan adalah sosok yang mencintai sepak bola Indonesia dan selalu memberikan dukungan penuh dari belakang.

"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum PSSI. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Dia pasti bisa mengatasi keadaan ini dengan baik," kata pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Baca juga: Agum Gumelar minta Mochamad Iriawan tidak mundur

Dalam unggahan yang sama, Shin juga menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam untuk keluarga para korban Tragedi Kanjuruhan dan berharap keluarga para korban bisa bangkit dari keterpurukan mereka saat ini.

"Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberi harapan dengan mencapai prestasi di sepak bola yang disukai masyarakat," tutur Shin.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 132 orang dan membuat ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Indonesia membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, yang diketuai Menko Polhukam Mahfud MD, untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Juga terkait kejadian itu, Pemerintah Indonesia menyatakan akan mendirikan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA.

Baca juga: Menpora tegaskan tak akan intervensi perihal desakan mundur Ketum PSSI
Baca juga: TGIPF temukan tren saling lempar tanggung jawab Tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022