"Namun, hingga tenda pengungsian dan dapur umum tersebut didirikan, belum ada warga yang mengungsi ke titik pengungsian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi di Cilacap, Jumat.
Menurut dia, sebagian besar warga terdampak tanah bergerak di Dusun Situ, Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, lebih memilih untuk mengungsi ke rumah-rumah saudara atau tetangga.
Kendati demikian, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BPBD telah menyalurkan bantuan logistik berupa bahan makanan untuk warga terdampak tanah bergerak.
Baca juga: Cilacap siapkan lahan relokasi korban tanah bergerak di Karanggintung
Baca juga: Tujuh rumah rusak berat akibat tanah bergerak di Cilacap
"Bantuan tersebut telah diserahkan oleh Camat Jeruklegi kepada Kepala Desa Karangkemiri hari ini (14/10)," katanya.
Lebih lanjut, Wijonardi mengatakan tanah bergerak di Dusun Situ dipicu oleh tingginya curah hujan yang terjadi sejak tanggal 7 Oktober 2022.
Berdasarkan hasil pendataan, kata dia, sebanyak 16 keluarga yang terdiri atas 54 jiwa terdampak tanah bergerak tersebut.
"Mereka merupakan warga Dusun Situ RT 03, 04, dan 05 RW 02," jelasnya.
Disinggung mengenai kemungkinan dilakukan relokasi bagi warga terdampak tanah bergerak, dia mengatakan hal itu tergantung dari rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang akan melakukan kajian di lokasi kejadian.
Menurut dia, pihaknya sudah berkirim surat kepada PVMBG terkait kejadian tanah bergerak di Dusun Situ, Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan kapan tim dari PVMBG melakukan pengecekan dan kajian di Dusun Situ mengingat saat ini banyak kejadian tanah bergerak maupun longsor di sejumlah wilayah Indonesia, sehingga akan dipilih mana yang harus diprioritaskan.
"Namun, biasanya, PVMBG akan cepat datang ke Cilacap karena sudah paham kondisi tanah di sini," kata Wijonardi.*
Baca juga: BPBD DKI minta perangkat pemerintah di wilayah antisipasi longsor
Baca juga: PVMBG rekomendasikan zona rayapan Babakan Madang jadi zona hijau
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022