"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem (Fenomena La Nina) berupa angin kencang dan hujan lebat yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung serta gelombang pasang," kata Kepala BPBD NTB Ruslan Abdul Gani saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Senin.
Baca juga: Pagi ini jalur wisata Senggigi-Pemenang masih tertutup longsor
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati melintas di jalur wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat sampai Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, karena di sejumlah ruas jalan tersebut rawan dengan tanah longsor.
Berdasarkan data BPBD NTB akibat cuaca ekstrem di daerah itu menyebabkan bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir dan longsor yang terjadi Dusun Setangi, Nipah, dan Malimbu, Desa Menggala Pengempus Sari dan Bentek, Pemenang Barat (Telaga Wareng) di Kabupaten Lombok Utara yang berdampak pada 353 KK atau 1.088 jiwa.
Rinciannya Dusun Malimbu 153 KK atau 478 jiwa dengan satu unit rumah terendam, Dusun Setangi 93 KK atau 281 jiwa dengan enam unit rumah terendam, Dusun Nipah 105 KK atau 321 jiwa, Dusun Telaga Wareng 2 KK atau 8 jiwa dengan dua unit rumah terendam.
Selain itu, dampak lainnya terdapat tujuh titik jalur utama Senggigi terkikis longsor. Ratusan pengguna jalan masih terjebak di beberapa titik. Kemudian, di jalur Pusuk material longsor menutupi sebagian jalan.
"Puluhan hektare lahan juga ikut terendam banjir di Pusuk Bantenan, Dusun Pengempus Sari dan terputusnya jembatan penghubung antara Dusun Pengempus Sari dan Dusun Bentek, termasuk puluhan hektar lahan persawahan terendam banjir di Pusuk Bantenan, Dusun Pengempus Sari Desa Menggala," katanya.
Baca juga: Akses jalan Senggigi-Malimbu masih tertutup total akibat longsor
Baca juga: 1.080 warga di Lombok Utara terdampak banjir dan tanah longsor
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022