Kita beli kopi dari para petani ini tidak hanya untuk kedai kita saja
Pendiri Initial Coffee Roaster Surabaya Ivan Hartanto bersama dua rekannya, Kenny Soewondo dan Kevin Soewondo, mengungkapkan komitmennya untuk membantu keberlangsungan petani kopi di Indonesia dengan melakukan berbagai kerja sama dengan ribuan petani kopi lokal.
"Kita selalu membeli produk kopi lokal dari petani lokal tanpa perantara, 750 sampai 1000 petani tiap tahunnya kita beli kopinya," ungkap Ivan Hartanto di Surabaya, Selasa.
Dalam pidatonya, Ivan membenarkan bahwa tidak hanya langsung bertransaksi ke para petani, pihaknya juga memastikan pembelian dilakukan di awal agar para petani bisa punya pegangan modal untuk mengembangkan produktivitas lahan kopi mereka.
Dalam hal ini, hampir seluruh petani kopi di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua sudah dijajakinya. Hal itu tentu untuk menyuburkan ekosistem kopi di Indonesia yang belakangan ini memang mulai banyak digemari oleh kalangan anak muda.
Baca juga: Komunitas manfaatkan lapak populer kampanyekan industri kopi lokal
"Kalau untuk masalah kopinya ini kita pilih yang memang disukai dengan konsumen ya, dan biji kopinya ini harus memiliki nilai lebih dari biji kopi lainnya. Kita juga berusaha untuk kenal dengan petaninya, dan main ke kebun kopi mereka untuk lebih dekat dengan mereka," kata dia.
Selain itu, Ivan mengatakan bahwa kerjasama yang dibentuk dengan para petani lokal ini juga tidak hanya untuk kepentingan kedai kopinya, melainkan membawa kopi-kopi lokal ke mancanegara.
"Kita beli kopi dari para petani ini tidak hanya untuk kedai kita saja, melainkan kita juga bantu mengenalkan kopi Indonesia untuk lebih dikenal ke negara-negara selain Indonesia saja," ucap dia.
Dalam hal ini, Initial Coffee Roaster juga rajin mengikuti berbagai kampanye di bawah naungan inisiatif Hyperlocal Tokopedia. Salah satunya Tokopedia NYAM!
"Berkat mengikuti kampanye ini, transaksi produk best seller kami, Kopi Espresso Early Riser Blend, melonjak 2 kali lipat. Bahkan produk kami bisa tembus luar Surabaya seperti Bogor, Sumbawa dan Samarinda," lanjut Ivan.
Baca juga: Tokopedia ungkap ada lonjakan tren pembayaran produk digital
Dia membenarkan bahwa dengan memanfaatkan Tokopedia sebagai ajang penjualan di ranah digital sangat membantu Initial Coffee Roaster untuk lebih cepat menambah jangkauan pasar dan meningkatkan minat peminum kopi, terutama homebrewer ataupun kedai kopi baru agar mencoba biji kopi specialty grade buatan anak negeri.
Sebagaimana diketahui bersama pada semester I 2022, perusahaan e-commerce Tokopedia memberikan catatan adanya kenaikan jumlah transaksi dan pembeli, khususnya di Surabaya, mencapai hampir 1,5 kali lipat.
"Kategori Makanan dan Minuman menjadi salah satu kategori paling laris di Surabaya," jelas External Communications Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz di lokasi yang sama.
Menurut dia, tren ini didorong oleh inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan mendekatkan UMKM di berbagai daerah termasuk Surabaya dengan pembeli setempat, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh.
"Kita selalu membeli produk kopi lokal dari petani lokal tanpa perantara, 750 sampai 1000 petani tiap tahunnya kita beli kopinya," ungkap Ivan Hartanto di Surabaya, Selasa.
Dalam pidatonya, Ivan membenarkan bahwa tidak hanya langsung bertransaksi ke para petani, pihaknya juga memastikan pembelian dilakukan di awal agar para petani bisa punya pegangan modal untuk mengembangkan produktivitas lahan kopi mereka.
Dalam hal ini, hampir seluruh petani kopi di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua sudah dijajakinya. Hal itu tentu untuk menyuburkan ekosistem kopi di Indonesia yang belakangan ini memang mulai banyak digemari oleh kalangan anak muda.
Baca juga: Komunitas manfaatkan lapak populer kampanyekan industri kopi lokal
"Kalau untuk masalah kopinya ini kita pilih yang memang disukai dengan konsumen ya, dan biji kopinya ini harus memiliki nilai lebih dari biji kopi lainnya. Kita juga berusaha untuk kenal dengan petaninya, dan main ke kebun kopi mereka untuk lebih dekat dengan mereka," kata dia.
Selain itu, Ivan mengatakan bahwa kerjasama yang dibentuk dengan para petani lokal ini juga tidak hanya untuk kepentingan kedai kopinya, melainkan membawa kopi-kopi lokal ke mancanegara.
"Kita beli kopi dari para petani ini tidak hanya untuk kedai kita saja, melainkan kita juga bantu mengenalkan kopi Indonesia untuk lebih dikenal ke negara-negara selain Indonesia saja," ucap dia.
Dalam hal ini, Initial Coffee Roaster juga rajin mengikuti berbagai kampanye di bawah naungan inisiatif Hyperlocal Tokopedia. Salah satunya Tokopedia NYAM!
"Berkat mengikuti kampanye ini, transaksi produk best seller kami, Kopi Espresso Early Riser Blend, melonjak 2 kali lipat. Bahkan produk kami bisa tembus luar Surabaya seperti Bogor, Sumbawa dan Samarinda," lanjut Ivan.
Baca juga: Tokopedia ungkap ada lonjakan tren pembayaran produk digital
Dia membenarkan bahwa dengan memanfaatkan Tokopedia sebagai ajang penjualan di ranah digital sangat membantu Initial Coffee Roaster untuk lebih cepat menambah jangkauan pasar dan meningkatkan minat peminum kopi, terutama homebrewer ataupun kedai kopi baru agar mencoba biji kopi specialty grade buatan anak negeri.
Sebagaimana diketahui bersama pada semester I 2022, perusahaan e-commerce Tokopedia memberikan catatan adanya kenaikan jumlah transaksi dan pembeli, khususnya di Surabaya, mencapai hampir 1,5 kali lipat.
"Kategori Makanan dan Minuman menjadi salah satu kategori paling laris di Surabaya," jelas External Communications Senior Lead Tokopedia, Rizky Juanita Azuz di lokasi yang sama.
Menurut dia, tren ini didorong oleh inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan mendekatkan UMKM di berbagai daerah termasuk Surabaya dengan pembeli setempat, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh.
Baca juga: UMKM buka peluang pasar nasional lewat fitur "Dilayani Tokopedia"
Baca juga: Primadona selama pandemi: kopi literan, tteokbokki & pisang goreng
Baca juga: Tokopedia Marketing Solutions bantu pemasaran pelaku bisnis Indonesia
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022