• Beranda
  • Berita
  • NATO: Ada 'konsekuensi serius' jika Rusia gunakan nuklir di Ukraina

NATO: Ada 'konsekuensi serius' jika Rusia gunakan nuklir di Ukraina

19 Oktober 2022 12:02 WIB
NATO: Ada 'konsekuensi serius' jika Rusia gunakan nuklir di Ukraina
Arsip - Para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berfoto bersama saat KTT NATO di Madrid, Spanyol, Rabu (29/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, NATO mendeklarasikan Rusia sebagai "ancaman langsung dan signifikan" terhadap perdamaian dan keamanan anggotanya. ANTARA FOTO/Stefan Rousseau/Pool via REUTERS/wsj.
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg pada Selasa (18/10) kembali memperingatkan "konsekuensi serius" jika Rusia menggunakan senjata nuklir melawan Ukraina.

"Risiko serangan nuklir terhadap Ukraina, penggunaan senjata nuklir terhadap Ukraina kecil namun tentunya akan berdampak, konsekuensi yang sangat besar," kata Stoltenberg saat berpidato langsung lewat video di hadapan Forum Kebijakan Luar Negeri Berlin 2022.

"Jadi, ini adalah risiko yang harus kita tangani secara serius. Dan kami melakukannya dengan memberikan pesan jelas kepada Rusia bahwa akan ada konsekuensi serius untuk Rusia jika mereka menggunakan senjata nuklir di Ukraina," katanya.

"Kami juga mengingatkan Rusia bahwa perang nuklir tidak bisa dimenangi dan jangan pernah diperjuangkan," kata Stoltenberg.

Menyangkut perang Rusia di Ukraina, ketua NATO itu juga menegaskan kembali bahwa aliansi militer mereka "siap untuk segala kemungkinan".

Stoltenberg mengesampingkan kemungkinan NATO memberikan perlindungan nuklir untuk Ukraina sebagai pertahanan melawan Rusia.

Sikapnya itu menandakan bahwa perisai nuklir seperti itu hanya diperuntukkan bagi negara anggota.
 
Sekjen menyatakan "prioritas utama" NATO adalah menyediakan lebih banyak dukungan militer bagi Ukraina. 

"Kita semua harus berbuat lebih," katanya.

Stoltenberg menuturkan bahwa putaran terbaru serangan rudal Rusia terhadap kota-kota besar Ukraina menjadi "eskalasi paling serius sejak awal perang" 24 Februari.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Jerman desak NATO lawan "delusi keagungan" Putin

Baca juga: Rusia tidak akan hentikan perang meski Ukraina tidak masuk NATO


 

Pasukan bala bantuan AS pertama tiba di Polandia

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022