Perkumpulan Menopause Indonesia (Perminesia) menyampaikan bahwa perempuan berusia 40 tahun ke atas perlu mewaspadai sindroma (kumpulan gejala) metabolik, yang antara lain ditandai dengan obesitas perut dan lingkar perut 80 cm lebih.
"Hati-hati ya... Istilah di masyarakat ada bohay, itu mungkin sebenarnya berlebihan berat badan, ketika diukur lingkar perutnya lebih dari 80 cm," kata Presiden Perminesia Tita Husnitawati dalam acara virtual bertajuk "World Menopause Day 2022: Cognition and Mood" yang diikuti dari Jakarta, Rabu.
"Usahakan (lingkar perut) jangan lebih dari 80 cm," ia menambahkan.
Tanda sindroma metabolik yang lain, menurut dia, peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, dan lemak tubuh.
Ia mengatakan bahwa sindroma metabolik diikuti dengan sering haus, sering kencing, sakit kepala, pegal-pegal, dan mudah lelah.
"Sindroma metabolik ini merupakan tanda awal berkembangnya penyakit pembuluh darah, jantung, dan gejala prediabetes," katanya.
Tita menyampaikan pengaruh gaya hidup terhadap perubahan kondisi tubuh perempuan ketika memasuki masa menopause.
"Kondisi menopause menyebabkan gejala atau sindroma metabolik yang terdiri dari obesitas perut. Hal ini terjadi karena konsumsi makanan berkalori tinggi, kebiasaan merokok, dan pertambahan usia," katanya.
Pada perempuan berusia 40 tahun ke atas, ia melanjutkan, sindroma metabolik juga bisa terjadi karena kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, makanan manis atau tinggi karbohidrat, dan makanan terlalu asin yang menyebabkan obesitas serta kurang olahraga.
Menurut dia, sindroma metabolik dapat diantisipasi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengatur asupan energi.
Ia menyarankan perempuan usia 40 tahun ke atas mengonsumsi makanan rendah kalori, menghindari makanan-minuman manis dan makanan berbahan tepung, serta memperbanyak minum air putih, sayur, dan buah sebelum makan berat untuk mengurangi asupan karbohidrat.
Selain itu, ia mengatakan, melakukan olahraga aerobik setiap hari selama 30 menit minimal empat kali seminggu penting untuk mempertahankan berat badan ideal serta menjaga metabolisme tubuh berjalan normal dan nafsu makan terkendali.
Merokok serta mengonsumsi alkohol, menurut dia, juga harus dihindari agar tubuh tetap sehat.
"Dengan hidup sehat maka risiko kesehatan jiwa dan raga dapat kita hindari, sehingga gejala atau perubahan menopause muncul tanpa membebani kita," demikian Tita Husnitawati.
Baca juga:
Hindari perubahan tubuh akibat menopause dengan hidup sehat
Hubungan yang harmonis bantu wanita ringankan stres akibat menopause
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022