Upaya ini merupakan salah satu wujud dukungan PLN terhadap transisi energi dalam gelaran presidensi KTT G20 pada November mendatang.
Selain dari sisi pengembangan EBT, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan pengembangan PLTS Terapung ini akan menjadi revolusi pengembangan EBT dalam negeri.
“Kami berharap proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di Indonesia,” ujar Darmawan dalam rangkaian Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference .
Pengembangan PLTS Terapung Singkarak direncanakan dengan kapasitas 50 MWac dengan target COD pada 2025, sementara PLTS Terapung Saguling direncanakan dengan kapasitas 60 MWac yang diperkirakan akan COD pada 2024.
Sebagai upaya pengembangan, PLN telah melakukan _feasibility study,_ pengurusan perizinan dan telah dinyatakan sebagai Proyek Strategis Nasional.
Pengembangan PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,33 persen total luas danau Singkarak. Adapun untuk PLTS Terapung Saguling akan menggunakan 1,69 persen total luas permukaan waduk.
Darmawan mengatakan dengan adanya pengembangan PLTS Terapung Singkarak dan Saguling, PLN meneruskan komitmen penggunaan EBT dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.
PLTS Terapung Singkarak berada di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Saat beroperasi, listrik akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV. Sementara itu, PLTS Terapung Saguling berada di Kabupaten Bandung Barat. Adapun energi listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Rajamandala.
Diketahui, ACWA Power saat ini telah memiliki Portofolio dalam pembangkit listrik sejumlah 43 GW, di mana hampir 15,5 GW (36% dari total portofolio) adalah pembangkit listrik EBT.
Sebelumnya, PLN melalui anak usahanya PLN Nusantara Power telah memiliki pengalaman dalam pembangunan PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat. PLTS yang sedang dalam tahapan konstruksi dan berkapasitas 145 MWac ini akan menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara.
Sindikasi tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank telah mendanai pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini dengan nilai sekitar 140 juta dolar AS.
"Ini merupakan keseriusan PLN sebagai garda terdepan transisi energi di Indonesia, menuju kelistrikan yang semakin ramah lingkungan dan sustainable dapat segera terwujud," ujar Darmawan.
Baca juga: WIKA dan Utomo SolaRUV kerja sama kembangkan PLTS terapung
Baca juga: Pemerintah harapkan PLTS Terapung Cirata beroperasi sesuai target
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022