Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun sebanyak 1,8 persen menjadi 436,14 poin, sebelum memangkas beberapa kerugian. Indeks terakhir turun 0,79 persen di 440,82 poin.
Saham berjangka Eropa menunjukkan saham akan turun, dengan Eurostoxx 50 berjangka turun 0,43 persen, DAX berjangka Jerman turun 0,45 persen dan FTSE Inggris berjangka turun 0,25 persen.
Yen Jepang merayap mendekati penghalang psikologis 150 per dolar setelah sebelumnya menandai terendah baru 32-tahun di 149,93, sementara imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun menyentuh tertinggi 14-tahun, menepis laporan perumahan yang lemah.
"Imbal hasil naik ke siklus tertinggi baru dan selera risiko memburuk," kata Taylor Nugent, ekonom pasar di National Australia Bank di Sydney. Wall Street menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut pada Rabu (19/10/2022), sementara dolar memantul dari posisi terendah dua minggu.
Di Asia, indeks S&P/ASX 200 Australia berakhir turun 1,02 persen, sementara Nikkei Jepang tergelincir 0,92 persen lebih rendah tetapi melonjak lebih tinggi setelah Bloomberg melaporkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memangkas durasi karantina bagi pengunjung yang datang.
Indeks saham unggulan China jatuh 0,57 persen pada Kamis sementara indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,50 persen mencapai level yang terakhir terlihat selama krisis keuangan global 2008-09.
China pada Kamis mempertahankan suku bunga pinjaman acuannya tidak berubah untuk bulan kedua berturut-turut karena pihak berwenang menahan melepaskan lebih banyak stimulus moneter untuk menghindari perbedaan kebijakan yang mencolok dengan ekonomi utama lainnya.
Di pasar mata uang, dolar AS menguat karena investor berbondong-bondong ke safe haven setelah data inflasi panas di seluruh dunia meningkatkan prospek bank sentral melanjutkan kenaikan suku bunga bahkan dengan mengorbankan pertumbuhan.
Sterling turun 0,2 persen menjadi 1,12005 dolar bahkan ketika data inflasi menunjukkan harga pangan telah melonjak paling tinggi sejak 1980. Perdana Menteri Inggris Liz Truss sejauh ini menentang seruan untuk pengunduran dirinya, meskipun pasar semakin mempertimbangkan kemungkinan penggantinya akan segera terjadi.
"Perlu dipertimbangkan apakah seruan untuk Pemilihan Umum mungkin benar-benar positif untuk sterling," kata ekonom ING dalam sebuah catatan.
Yuan di pasar internasional jatuh ke rekor terendah pada Kamis, mencapai titik terendah di 7,2794 per dolar, level terendah sejak data tersebut pertama kali tersedia pada 2011, dan terakhir diperdagangkan 7,2615.
Pada Rabu (19/10/2022), Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan permintaan pasar kerja tetap kuat dan tekanan inflasi yang mendasari mungkin belum mencapai puncaknya.
Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut pada pertemuan November.
Namun, survei aktivitas ekonomi Fed "Beige Book" menunjukkan bahwa ada beberapa pelonggaran di beberapa distrik, tetapi perusahaan mencatat tekanan harga tetap tinggi.
Kenaikan dolar dan imbal hasil mendorong emas lebih rendah, dengan harga bertahan di palung tiga minggu pada Kamis.
Yen yang rapuh telah mengalami penurunan beruntun selama 11 sesi berturut-turut hingga penutupan Rabu (19/10/2022), dan telah memperbarui posisi terendah 32 tahun selama enam sesi terakhir.
"Saya pikir risiko intervensi lain terus menjadi sangat tinggi," kata ahli strategi Commonwealth Bank of Australia Carol Kong. "Ini masalah waktu sebelum mereka datang ke pasar untuk mendukung yen."
Bulan lalu, Jepang melakukan intervensi di pasar valuta asing membeli yen untuk pertama kalinya sejak 1998, dalam upaya untuk menopang mata uang yang babak belur.
Baca juga: Saham Asia jatuh, pasar kehilangan selera risiko & yield obligasi naik
Baca juga: Saham Asia jatuh terseret ekuitas China, inflasi Inggris jadi fokus
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi masih melemah, ikuti penurunan bursa Asia
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022