• Beranda
  • Berita
  • DKI kerahkan petugas dan laboratorium dukung tes urine di kampus

DKI kerahkan petugas dan laboratorium dukung tes urine di kampus

20 Oktober 2022 17:57 WIB
DKI kerahkan petugas dan laboratorium dukung tes urine di kampus
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diwawancarai wartawan ketika meninjau antisipasi banjir di Kampung Pulo, Jatipadang, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan petugas dan laboratorium untuk mendukung pelaksanaan tes urine di kampus guna memutus rantai peredaran narkotika.

"Petugas, lab, dari Dinas Kesehatan juga bisa nanti kami bersama-sama," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau Labkesda DKI Jakarta, Kamis.

Ia menilai tes urine menyasar mahasiswa tersebut merupakan program yang bagus untuk mencegah peredaran narkoba meluas. "Itu program bagus, nanti bersama Dinas Pendidikan juga," katanya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Polisi Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya sedang membangun komunikasi dengan beberapa universitas untuk rutin melakukan tes urine.

Mukti mengatakan, program tersebut diharapkan bisa menjadikan kampus sebagai barikade untuk menekan peredaran narkoba dan penjaga moral masyarakat khususnya mahasiswa.

Tujuan utamanya adalah menekan angka pengguna narkotika di Indonesia dan khususnya Jakarta.

"Kita akan 'joint' dengan beberapa universitas untuk tes urine bersama. Semoga program ini bisa sukses dan lancar menekan angka pengguna yang akan di Jakarta dan Indonesia," ujar Mukti, Rabu (19/10).
 
Baca juga: Rasa penasaran jadi faktor utama mahasiswa konsumsi narkoba

Mukti menargetkan program tersebut akan dilaksanakan pada November 2022 dengan target menggandeng kampus sebanyak mungkin serta frekuensi satu kali tes per bulan.

Adapun latar belakang program tersebut adalah kenaikan jumlah pengguna narkotika di Indonesia menurut data yang diterbitkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

Data pengguna narkotika versi BNN mencatat kenaikan pengguna narkotika dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021.

Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021.

Data tersebut juga menyebutkan sebanyak 88,4 persen penyalahgunaan disebabkan oleh pengaruh teman.

Sementara untuk tiga alasan utama penyalahgunaan narkoba adalah pertama karena ajakan atau bujukan teman, kedua ingin mencoba, ketiga untuk bersenang-senang.
Baca juga: Polres Jaksel tangkap tiga mahasiswa pengedar narkoba
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022