• Beranda
  • Berita
  • Kemendikbudristek sebut Guru Penggerak aktifkan komunitas belajar

Kemendikbudristek sebut Guru Penggerak aktifkan komunitas belajar

20 Oktober 2022 18:24 WIB
Kemendikbudristek sebut Guru Penggerak aktifkan komunitas belajar
Tangkapan layar Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani dalam pembukaan Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh pada Kamis (20/10/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)

Program ini berfokus pada kepemimpinan pembelajaran, agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ​menyebutkan Program Pendidikan Guru Penggerak bertujuan agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar dan mendorong cita-cita Merdeka Belajar.

"Program ini berfokus pada kepemimpinan pembelajaran, agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar baik di dalam maupun di laur lingkungan sekolah masing-masing, serta mendorong terwujudnya cita-cita Merdeka Belajar sepenuhnya bagi peserta didik," kata Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani dalam pembukaan Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh yang digelar daring diikuti di Jakarta, Kamis.

Ia melanjutkan bahwa program tersebut juga bertujuan meningkatkan kompetensi guru agar mampu menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa aman, nyaman dan bahagia bagi para peserta didik.

Ia mengatakan program Pendidikan Guru Penggerak dirancang menggunakan pendekatan andragogi dan pembelajaran campuran atau blended learning yang dilaksanakan selama enam bulan, serta didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan.

Baca juga: Kemendikbudristek buka Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh

Baca juga: SPK Indonesia dukung transformasi pendidikan di Merdeka Belajar


Dalam pelaksanaannya, ujar dia, Pendidikan Guru Penggerak dihadirkan dalam tiga format, yakni on the job training (70 persen), kegiatan belajar bersama rekan sejawat (20 persen), dan pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping (10 persen).

"Sekitar 70 persennya dihadirkan dalam format on the job training di mana meskipun guru-guru ikut sebagai peserta, dia tetap dapat bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah mereka masing-masing," imbuh Nunuk.

Ia mengatakan bahwa sebagaimana yang sering diucapkan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, pekerjaan di dunia pendidikan merupakan sebuah upaya membangun peradaban.

Sehingga, lanjut dia, pekerjaan di dunia pendidikan tidak hanya sekadar mengajar dan membahas kurikulum serta hasil belajar, tapi juga melahirkan generasi masa depan yang cemerlang yang mampu menjawab tantangan zaman.

Untuk itu, Nunuk pun berpesan kepada para peserta Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh untuk terus semangat dan sabar dalam menjalani pendidikan yang akan berlangsung selama enam bulan.

"Apabila nanti semangatnya menurun, jangan kendor. Kembalilah ke motivasi awal saat mendaftar mengikuti seleksi ini," ujar Nunuk.

"Jika pendidikan ibarat sebuah kapal dan murid-murid adalah penumpang, maka ingatlah bapak dan ibu adalah mercusuar yang akan memberi petunjuk ke mana kemudi kapal akan diarahkan," pungkasnya.

Baca juga: SPK diminta terus berbagi dan kolaborasi untuk transformasi pendidikan

Baca juga: Mendikbudristek apresiasi guru SPK terlibat dalam Guru Penggerak

Baca juga: Kemendikbudristek: Kompetensi guru PembaTIK tumbuhkan Guru Penggerak

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022