Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun yang baru.
Kolaborasi PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) berhasil meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Nasabah funding Bank Jago meningkat menjadi 4,2 juta pada akhir September 2022, atau tumbuh tiga kali lipat dalam sembilan bulan, dibandingkan akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan kolaborasi merupakan cara paling efektif memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah, sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan, sekaligus mempercepat pertumbuhan perseroan.
"Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun yang baru,” ujar Kharim.
Baca juga: GoTo - TBS tekan emisi karbon lewat penyediaan motor listrik
Sepanjang tahun ini, Bank Jago meningkatkan kolaborasi bersama Grup GoTo, pertama, memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil, yang merupakan produk pinjaman digital terbaru dari Tokopedia.
Kedua, bersama GoTo Financial mengintegrasikan layanan mereka ke dalam aplikasi GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood, yang dimana, kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu.
Kedua kolaborasi ini memudahkan masyarakat umum maupun UMKM mitra untuk mengakses pembiayaan maupun mengatur keuangan.
Selain itu, tercatat, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi, termasuk 32 mitra untuk partnership lending hingga akhir September 2022.
“Hingga September 2022 kami berada pada jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang solid. Di sisi lain kami tetap mencermati perkembangan ekonomi global dan dalam negeri agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja Bank Jago yang sehat dan berkelanjutan di tahun mendatang,” ujar Kharim.
Baca juga: Susah kendalikan diri jadi tantangan pengelolaan keuangan anak muda
Peningkatan jumlah nasabah ini, juga mendorong penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan, terutama produk tabungan dan giro atau current account savings account (CASA) naik 422 persen year on year (yoy) menjadi Rp5,14 triliun, dan deposito tumbuh 38 persen yoy menjadi Rp2,14 triliun per September 2022, sehingga, membuat struktur biaya dana perseroan membaik, tercermin dari rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71 persen.
DPK yang dihimpun hingga kuartal III-2022 mencapai Rp7,28 triliun atau tumbuh 186 persen yoy.
Kinerja positif itu berdampak terhadap perolehan laba bersih setelah pajak perseroan menjadi sebesar Rp41 miliar pada kuartal III-2022 , berbanding terbalik dengan periode sama tahun lalu, yang tercatat rugi.
Nasabah funding Bank Jago meningkat menjadi 4,2 juta pada akhir September 2022, atau tumbuh tiga kali lipat dalam sembilan bulan, dibandingkan akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan kolaborasi merupakan cara paling efektif memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah, sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan, sekaligus mempercepat pertumbuhan perseroan.
"Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun yang baru,” ujar Kharim.
Baca juga: GoTo - TBS tekan emisi karbon lewat penyediaan motor listrik
Sepanjang tahun ini, Bank Jago meningkatkan kolaborasi bersama Grup GoTo, pertama, memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil, yang merupakan produk pinjaman digital terbaru dari Tokopedia.
Kedua, bersama GoTo Financial mengintegrasikan layanan mereka ke dalam aplikasi GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood, yang dimana, kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu.
Kedua kolaborasi ini memudahkan masyarakat umum maupun UMKM mitra untuk mengakses pembiayaan maupun mengatur keuangan.
Selain itu, tercatat, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi, termasuk 32 mitra untuk partnership lending hingga akhir September 2022.
“Hingga September 2022 kami berada pada jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang solid. Di sisi lain kami tetap mencermati perkembangan ekonomi global dan dalam negeri agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja Bank Jago yang sehat dan berkelanjutan di tahun mendatang,” ujar Kharim.
Baca juga: Susah kendalikan diri jadi tantangan pengelolaan keuangan anak muda
Peningkatan jumlah nasabah ini, juga mendorong penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan, terutama produk tabungan dan giro atau current account savings account (CASA) naik 422 persen year on year (yoy) menjadi Rp5,14 triliun, dan deposito tumbuh 38 persen yoy menjadi Rp2,14 triliun per September 2022, sehingga, membuat struktur biaya dana perseroan membaik, tercermin dari rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71 persen.
DPK yang dihimpun hingga kuartal III-2022 mencapai Rp7,28 triliun atau tumbuh 186 persen yoy.
Kinerja positif itu berdampak terhadap perolehan laba bersih setelah pajak perseroan menjadi sebesar Rp41 miliar pada kuartal III-2022 , berbanding terbalik dengan periode sama tahun lalu, yang tercatat rugi.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022