• Beranda
  • Berita
  • Guru Besar: Pesantren berkontribusi besar cerdaskan kehidupan bangsa

Guru Besar: Pesantren berkontribusi besar cerdaskan kehidupan bangsa

22 Oktober 2022 16:05 WIB
Guru Besar: Pesantren berkontribusi besar cerdaskan kehidupan bangsa
Rektor UIN Datokarama Palu Prof Sagaf S Pettalongi. ANTARA/Muhammad Hajiji.
Guru Besar sekaligus Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof H Sagaf S Pettalongi menyatakan pondok pesantren berkontribusi dan berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Di pondok pesantren tidak hanya diterapkan pendidikan agama, melainkan pendidikan umum juga diajarkan di sana," ucap Prof Sagaf Pettalongi, dihubungi dari Palu, Sabtu, terkait momentum Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022.

Kata Sagaf, pondok pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kualitas hidup manusia khususnya di bidang pendidikan, baik secara intelektual, keterampilan dan moral, yang dikuatkan dengan nilai-nilai spiritual.

Oleh karena itu, Pakar Manajemen Pendidikan UIN Palu ini menyatakan konsistensi dan komitmen pesantren dalam pembangunan peradaban manusia yang lebih baik di masa kini dan akan datang, tidak perlu diragukan.

Baca juga: PBNU gelar peringatan Hari Santri di Tebuireng Jombang

Baca juga: Pangdam: Bima salah satu pusat perkembangan Islam di nusantara


Bahkan, menurut dia, pondok pesantren turut serta berkontribusi merawat keutuhan dan kesatuan berbangsa dan bernegara, setanah air Indonesia, karena pesantren memiliki kesadaran harmoni beragama dan berbangsa.

Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Sulteng ini mengatakan, metode mengaji dan mengkaji di pesantren diterapkan secara terbuka. Kajian bersumber dari berbagai kitab, bahkan sampai kajian lintas mazhab di pesantren.

"Bahkan para santri biasa diajarkan untuk khidmah (pengabdian), yang merupakan ruh dan prinsip loyalitas santri. Di pesantren diajarkan pendidikan kemandirian, kerja sama dan saling membantu di kalangan santri," ujarnya.

"Selain itu gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra tumbuh subur di pesantren," kata Sagaf.

Ia mengemukakan di pesantren lahir beragam kelompok diskusi dalam skala kecil maupun besar untuk membahas hal-hal remeh sampai yang serius, dan di pesantren diajarkan merawat khasanah kearifan lokal.

Tidak hanya itu, para santri, kata Sagaf, memiliki prinsip maslahat (kepentingan umum) merupakan pegangan yang sudah tidak bisa ditawar lagi oleh kalangan pesantren.

"Dan di pesantren diterapkan penanaman spiritual. Tidak hanya soal hukum Islam (fikih) yang didalami, tapi berbagai ilmu pengetahuan diterapkan, termasuk kebhinekaan dan Pancasila," ujarnya.

Komponen civitas akademik UIN Datokarama Palu yang terdiri dari pimpinan perguruan tinggi tersebut, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022 di Mahad Aljamiah, di Kelurahan Tipo, Kota Palu.

Mahad Aljamiah adalah pondok pesantren milik UIN Datokarama Palu, yang santrinya adalah mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi tersebut.*

Baca juga: Kiprah santri dalam merajut ruang sosial

Baca juga: Menag ajak santri doakan bangsa dan ulama

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022