• Beranda
  • Berita
  • IDAI Aceh: 22 dari 29 anak penderita gagal ginjal akut meninggal

IDAI Aceh: 22 dari 29 anak penderita gagal ginjal akut meninggal

24 Oktober 2022 11:43 WIB
IDAI Aceh: 22 dari 29 anak penderita gagal ginjal akut meninggal
Ilustrasi - Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Barat serta personel kepolisian Polres Aceh Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) apotek di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (22/10/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.

Gagal ginjal akut mulai terdeteksi di wilayah "Tanah Rencong" itu sejak Juli 2022, kemudian peningkatan kasus terus terjadi hingga sekarang

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh mengemukakan bahwa sebanyak 29 anak di provinsi paling barat Indonesia itu menderita gagal ginjal akut, bahkan 22 penderita di antaranya telah meninggal dunia.

“Saat ini ada 29 anak gagal ginjal akut. Pasien paling banyak dari Banda Aceh dan Aceh Tengah,” kata Ketua IDAI Cabang Aceh dr Syafruddin Haris, SpA (K) di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan gagal ginjal akut mulai terdeteksi di wilayah "Tanah Rencong" itu sejak Juli 2022, kemudian peningkatan kasus terus terjadi hingga sekarang.

Umumnya, lanjut dia, penyakit gagal ginjal akut terjadi pada anak usia 0-18 tahun. Di Aceh, penderita paling banyak berusia antara 1-2 tahun.

Tingkat kematian penderita anak gagal ginjal akut di Aceh cukup tinggi. Hal ini diakibatkan karena pasien yang dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh sudah dalam kondisi parah.

“Kasus berat ini bisa disebabkan akibat keterlambatan rujukan, biasanya sudah dirawat di rumah sakit swasta atau di kabupaten/kota,” katanya.

Ia menambahkan umumnya anak penderita gagal ginjal anak di Aceh mengalami gejala yang sama, seperti berkurangnya jumlah urine pada anak yang tidak disadari oleh para orang tua.

“Perlu diwaspadai kepada anak usia di bawah 6 tahun, apalagi ditemukan pengurangan jumlah urine, atau sudah mulai sedikit urinenya, itu mesti segera mendatangi pelayanan kesehatan agar cepat tertangani,” katanya.

Oleh sebab itu, IDAI mengimbau agar masyarakat terus menjaga kesehatan anak. Untuk sementara hindari penggunaan obat sirup, yang terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol yang diduga menjadi penyebab penyakit itu.

“Sementara waktu tidak membeli obat sendiri di apotek, terutama obat-obat sirup. Apabila ada orang tua yang anaknya sakit maka konsultasi ke fasilitas kesehatan atau dokter terdekat,” demikian Syafruddin Haris.

Baca juga: 20 anak Aceh penderita gagal ginjal akut meninggal dunia

Baca juga: Separuh dari 241 pasien gagal ginjal akut di Indonesia meninggal

Baca juga: IDAI catat 26 anak di Aceh menderita gagal ginjal akut

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Di Indonesia Tinggi

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022