• Beranda
  • Berita
  • Dindik Jatim: Guru BK harus jadi pencegah masalah remaja

Dindik Jatim: Guru BK harus jadi pencegah masalah remaja

26 Oktober 2022 20:13 WIB
Dindik Jatim: Guru BK harus jadi pencegah masalah remaja
Kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Jawa Timur di salah satu hotel di Kota Madiun, 26-28 Oktober 2022. ANTARA/HO-Panitia MGBK Jatim
Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Suhartati meminta guru Bimbingan Konseling (BK) harus menjadi pencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada diri siswa, di antaranya masalah kenakalan remaja.

"Jadi, guru BK bukan hanya menangani anak-anak yang bermasalah, tapi juga pencegahan pada anak-anak yang tidak memiliki masalah," katanya pada pembukaan Rapat Kerja dan Workshop Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Jatim di Kota Madiun, Rabu.

Baca juga: RGBK: Guru BK perlu sisipkan seni pedagogi dalam layanan konseling

Baca juga: Psikolog : guru BK harus mengikuti perkembangan zaman


Selain itu, Hartatik juga mengingatkan guru BK agar bisa menjadi sahabat bagi para siswa, sehingga keberadaan guru BK tidak ditakuti oleh siswa. Dengan demikian, siswa berani menceritakan hal-hal yang mengganjal dengan tujuan dapat mencegah masalah psikis remaja, seperti depresi akibat hubungan sesama teman, kekerasan seksual di sekolah, dan kenakalan remaja lainnya.

"Ciptakanlah suasana hubungan yang humanis antara guru BK dengan siswa," katanya.

Tidak hanya dengan siswa, katanya, guru BK juga harus menjadi sahabat bagi guru-guru lain, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang berkualitas di sekolah.

"Guru BK bisa memberi masukan kepada guru-guru lain terkait karakter siswa atau kelas, sehingga bisa digunakan untuk metode pembelajaran yang berkualitas bagus," katanya.

Baca juga: Guru BK bantu siswa pahami potensi diri dan bantu atasi masalah mental

Pada abad ke-21 ini, menurut Hartatik, guru harus mau dan mampu beradaptasi dengan perubahan, dimana hampir semua hal kini berbasis teknologi informasi (TI).

"Maka, guru BK harus profesional, cerdas, penuh dengan gagasan-gagasan yang inovatif," katanya mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi.

Raker dan workshop yang digelar tanggal 26-28 Oktober itu diikuti para pengurus MGBK Jatim dan kabupaten/kota serta anggota se-Jatim.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022