Sekretaris Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ratna Utarianingrum mengatakan eksistensi produk kreatif seperti kerajinan dan batik, di Indonesia, ditopang keberadaan sumber daya alam dan manusia yang tak berbatas.Sumber daya tak terbatas ini yang akan mendorong industri mampu bersaing di pasar global
"Sumber daya tak terbatas ini yang akan mendorong industri mampu bersaing di pasar global," katanya pada Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SNIKB) di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Rabu.
Menurut dia, industri kerajinan dan batik telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, serta produknya diminati pasar global.
Kemenperin mencatat ekspor batik mencapai 46,24 juta dolar AS pada 2021 dan pada semester I 2022 telah mencapai 27,42 juta dolar AS. Sedangkan ekspor mebel dan kerajinan 3,46 miliar dolar AS pada 2021, atau naik 27,23 persen dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Kemenperin ajak masyarakat makin cinta batik, dukung kejayaan batik RI
"Kedua sektor ini selama ini bertumpu pada pemanfaatan bahan baku lokal, sehingga memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan dengan menggandeng berbagai instansi, asosiasi, pelaku industri maupun praktisi," katanya.
Sementara itu Kepala BBSPJIKB Kemenperin Hendra Yetty mengharapkan seminar nasional yang diikuti 58 pemberi materi dan sekitar 250 peserta dari pelaku industri, institusi pemerintah, akademisi, budayawan, dan pecinta, ataupun pemerhati batik, itu menjadi media promosi serta sarana diskusi dan berbagi informasi terkait perkembangan industri kreatif, khususnya kerajinan dan batik.
Selain itu bisa memperluas pemahaman masyarakat mengenai kerajinan tradisional dan batik maupun aspek lainnya sehingga pelestarian budaya dapat terwujud secara positif.
"Menjadi inspirasi bagi semua pihak bahwa industri kerajinan dan batik Indonesia bisa bertahan dan bangkit dari krisis dunia serta dampak pandemi COVID-19, dan membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, terkait batik, kerajinan, dan aspek lainnya," kata Hendra Yetty.
Baca juga: BSKJI Kemenperin kembangkan layanan baru dukung industri berkelanjutan
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022