Dinas Kesehatan DKI Jakarta memeriksa dan menyelidiki kasus meninggal nya seorang balita terkait dugaan gagal ginjal akut misterius di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.Memang ada obat dari pihak puskesmas yang diberikan obat jenis parasetamol
"Nanti kita lakukan pemeriksaan dan penelitian kembali dengan pihak terkait," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat diwawancarai di Rumah Susun (Rusun) Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat.
Widyastuti mengatakan penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol atau bukan.
"Apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol, itu perlu diteliti lagi," lanjutnya.
Ia melanjutkan kasus tersebut perlu dilakukan penelitian secara medis terlebih dahulu untuk menentukan penyebab meninggalnya balita.
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Lusi membenarkan jika pihaknya memberikan obat kepada seorang balita (4) dengan jenis parasetamol yang diduga meninggal akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak.
"Memang ada obat dari pihak puskesmas yang diberikan obat jenis parasetamol," ucap Lusi.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, dari tiga kasus, satu pasien meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya ada yang memiliki penyakit ginjal bawaan dan satu lainnya karena infeksi.
"Di Jakpus ada tiga orang suspek, satu orang infeksi, yang satu lagi memang ada kelainan ginjal bawaan sejak lahir dan satu lagi ini yang meninggal," ujar Rismasari.
Rismasari menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terkait penyebab meninggalnya satu pasien tersebut.
"Sudah ada pemeriksaan lebih lanjut, obat juga sudah diperiksa tapi hasilnya belum ada," katanya.
Baca juga: Pemkot Jakbar tingkatkan edukasi warga terkait gangguan ginjal akut
Baca juga: Tiga anak terpapar, Pemkot Jakpus selidiki kasus gagal ginjal akut
Baca juga: Indonesia dapat donasi 200 vial antidotum dari Jepang
Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022