• Beranda
  • Berita
  • Kisah UMKM kembangkan furnitur lokal manfaatkan digitalisasi

Kisah UMKM kembangkan furnitur lokal manfaatkan digitalisasi

1 November 2022 20:02 WIB
Kisah UMKM kembangkan furnitur lokal manfaatkan digitalisasi
Tangkapan layar Pemilik usaha furnitur VOC Store Yulia Anggraeni bersama Founder Cabin Neat Ivanno Viva dalam webinar bertajuk "Tata Dapur Rapi & Bersih bersama VOC Store dan Cabin Neat di Shopee 11.11 Big Sale 2022", Selasa (1/11/2022). (ANTARA/Livia Kristianti)

Ke depannya kami pun ingin lebih bisa berkembang bersama Shopee

Tak bisa dipungkiri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di Tanah Air termasuk ketika pandemi COVID-19.

Dengan memanfaatkan digitalisasi yang menghasilkan lebih banyak perluasan pasar, UMKM di Indonesia pun semakin bertumbuh dari tahun ke tahun.

Salah satu UMKM yang memanfaatkan digitalisasi itu ialah Yulia Anggraeni, seorang pelaku usaha furnitur dengan nama toko "VOC Store" yang memanfaatkan digitalisasi serta memberdayakan pekerja dari masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Shopee dukung UMKM batik nasional untuk ekspor

"Saya awalnya itu sudah berjualan sejak 2016, yaitu aksesoris HP seperti casing custom begitu, namun setelah tiga tahun selalu mengalami kendala yang serupa yaitu selalu kehabisan stok karena produk yang dijual adalah produk impor."

"Jadi berangkat dari situ saya terpikir kenapa gak memanfaatkan produk dengan bahan baku di Indonesia atau dari lingkungan sekitar saya aja. Akhirnya itu aku coba memanfaatkan kayu jati Belanda asli Indonesia dan memulai usaha furnitur," kata wanita yang akrab disapa Ranny itu menceritakan kisahnya membanting stir untuk memanfaatkan keunggulan lokal menjadi UMKM dalam webinar yang diadakan Shopee, Selasa.

Meski tentunya peralihan produk dari aksesoris ponsel yang berukuran kecil ke furniture yang notabene memiliki ukuran besar menjadi tantangan, namun dengan pengamatan dan juga ketekunan akhirnya Yulia berhasil mengembangkan usahanya.

Berkat digitalisasi, proses peralihan itu terasa lebih ringan mengingat di era 2019 e-commerce sudah banyak bermunculan di Tanah Air salah satunya yaitu Shopee.

Ranny pun memutuskan untuk secara fokus membuat furnitur khusus dapur seperti rak penyimpanan bumbu-bumbu masakan, rak penyimpanan peralatan masak, hingga rak penyimpanan bawang dan rempah.

Baca juga: Omzet naik 200 persen, intip kiprah pengrajin asal Bali bersama Shopee

"Perjalanan bisnis kami memang tidak mulus tapi inilah yang menjadi dorongan dan motivasi untuk semakin sukses, terlebih dengan bantuan fitur dan promo dari Shopee.

Memasuki tahun ketiga kami berjualan peralatan penyimpanan dapur berbahan kayu, kini kami bisa mendirikan dua workshop kerja dan mempekerjakan warga sekitar untuk memproduksi produk-produk VOC Store," katanya.

Kehadiran digitalisasi yang masif dan diakselerasi selama pandemi justru dilihat Ranny sebagai langkahnya memperluas pasar.

Jika dahulu masyarakat lebih suka membeli produk furnitur secara langsung, maka setelah adanya digitalisasi saat ini masyarakat sudah lebih percaya untuk membeli produk secara daring.

Baca juga: Doa ibu antar Dobujack jadi produk kekinian anak muda Indonesia

Selain banyak ragam produk yang bisa ditemukan, masyarakat juga bisa membandingkan harga dan menemukan yang terjangkau tapi tetap berkualitas.

Menurut Ranny hal itu mendorong dirinya semakin semangat dan antusias terhadap strategi dan cara berjualan di ranah digital.

Kehadiran digitalisasi yang masif dan diakselerasi selama pandemi justru dilihat Ranny sebagai langkahnya memperluas pasar.

Jika dahulu masyarakat lebih suka membeli produk furnitur secara langsung, maka setelah adanya digitalisasi saat ini masyarakat sudah lebih percaya untuk membeli produk secara daring.

Baca juga: Cara Shopee siapkan UMKM unggul dan berjaya di pasar global

Selain banyak ragam produk yang bisa ditemukan, masyarakat juga bisa membandingkan harga dan menemukan yang terjangkau tapi tetap berkualitas.

Menurut Ranny hal itu mendorong dirinya semakin semangat dan antusias terhadap strategi dan cara berjualan di ranah digital.

Ia pun mulai mengikut berbagai cara promosi mulai dari program belanja di tanggal kembar hingga taktik berjualan melalui siaran langsung di platform e-commerce Shopee.

"Ke depannya kami pun ingin lebih bisa berkembang bersama Shopee dan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Sebagai pelaku UMKM sendiri dengan pengalaman jatuh bangun dalam berbisnis, saya berharap para pelaku UMKM di luar sana yang baru memulai, baik di kategori perlengkapan rumah maupun lainnya, agar jangan patah semangat dan terus fokus mempelajari cara berkembang di pasar saat ini," tutup Ranny.

Baca juga: Shopee 11.11 Big Sale hadir dengan dukungan untuk usaha lokal

Baca juga: Shopee Barokah punya tampilan baru, hadirkan produk halal hasil kurasi

Baca juga: Jokowi temui UMKM Bali yang ekspornya menembus tujuh negara

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022