Heru Budi Hartono mengatakan Rumah Digital Untuk Disabilitas guna mempermudah para penyandang disabilitas agar dapat menjadi ruang ekspresi berkomunikasi, dan meningkatkan kemampuan para penyandang disabilitas di Indonesia.
Baca juga: Kemendagri apresiasi Perda DKI soal hak penyandang disabilitas
"Rumah digital untuk disabilitas agar memudahkan untuk berkomunikasi dan lebih luas lagi, tidak merasa tersendiri , ada teman, bisa memberikan ide serta inovasi-inovasi," kata Heru Budi Hartono di Jakarta, Jumat.
Heru mengungkapkan Rumah Digital Untuk Disabilitas menjadi sebagai wadah ini juga dinilai dapat meningkatkan kemampuan literasi digital penyandang disabilitas.
Selain itu, dapat memudahkan akses penyandang disabilitas untuk mendapatkan informasi serta memiliki ruang ekspresi positif yang memungkinkan peningkatan kualitas dan potensi penyandang disabilitas.
"Dengan ucapkan Bismillahirahmanirohim, pada hari ini Jumat 4 Oktober 2022, Rumah Digital untuk Disabilitas resmi dibuka," tutur Heru.
Era digitallisasi menjadi hal yang dibutuhkan saat ini, khususnya penyandang disabilitas untuk lebih memahami bahwa kebutuhan digital sangat melekat dikehidupan sehari-hari.
Baca juga: Pemkot Jakbar jemput bola penyandang disabilitas yang ingin buat KTP
Di tempat yang sama, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia sebagai inisiasi Rumah Digital Disabilitas Angkie Yudistia mengatakan awal rumah digital tercipta dari kurangnya akses para penyandang disabilitas untuk internet atau komputer sehingga pada saat era digital dapat menciptakan wadah bagi para disabilitas.
"Rumah Digital Untuk Disabilitas hadir untuk melatih para disabilitas, agar para penyandang disabilitas tidak tertinggal teknologi," ungkap Angkie Yudistia.
Angkie melanjutkan teknologi ini dapat menjadi mandiri, mencetak, melatih talenta-talenta digital agar para disabilitas dapat menggunakan teknologi.
"Rumah Digital Untuk Disabilitas adalah wadah teman-teman disabilitas di seluruh Indonesia untuk berkarya dan mendapatkan akses informasi. Seperti forum digital, agenda acara, pelatihan kerja dan UMKM, hingga lowongan kerja seputar dunia disabilitas," ujarnya.
Dalam hal ini, Angkie berharap kemudahan akses digital bagi penyandang disabilitas untuk menghadirkan transformasi bagi para penyandang disabilitas.
"Disabilitas tidak boleh berada di belakang dalam proses peradaban zaman. Kita harus terlibat di depan dalam perkembangan dunia yang kini akrab dengan kemajuan teknologi," ucapnya.
Baca juga: Jaksel dan P2TP2A DKI dorong disabilitas korban kekerasan agar melapor
Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022