Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengatakan, penyelenggaraan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempertemukan para pelaku dan regulator terkait teknologi finansial (tekfin/fintech), guna mempercepat digitalisasi pada industri jasa keuangan serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Sebagai asosiasi yang resmi ditunjuk oleh OJK untuk menaungi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD), ajang IFS menjadi upaya AFTECH untuk meraih visi, yakni mendorong inklusi keuangan melalui layanan keuangan digital," ujar Pandu dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Adapun IFS dan BFN tahun ini mengambil tema "Moving Forward Together: The Role of Digital Finance and Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability" yang dinilai senada dengan tema Presidensi G20 dan B20 Indonesia.
"Presidensi G20 Indonesia mengangkat pengembangan pembayaran lintas negara (cross-border payment) sebagai salah satu agenda prioritas," kata Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Dudi Dermawan.
Dalam mewujudkannya, Dudi mengatakan, interoperabilitas yang dicapai melalui kerja sama lintas batas internasional perlu diperkuat di tengah peningkatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. Hal itu termasuk percepatan digitalisasi menuju inklusi ekonomi-keuangan, remitansi, perdagangan ritel, dan UMKM.
Sementara itu, kegiatan IFS 2022 merupakan bagian dari rangkaian program pada BFN yang akan berlangsung mulai 11 November hingga 12 Desember 2022, yang akan diawali dengan momentum Hari Fintech Nasional (11/11).
Lebih lanjut, agenda akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan edukasi dan literasi yang dapat diikuti secara daring oleh masyarakat Indonesia melalui laman www.fintechsummit.co.id.
Gelaran tersebut nantinya ditutup dengan BFN Expo, Closing Ceremony dari IFS & BFN 2022 pada 11 – 12 Desember di Yogyakarta yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Baca juga: AFTECH optimistis industri fintech tetap bertumbuh di 2023
Baca juga: AFTECH: Serangan siber masih jadi tantangan bagi tekfin
Baca juga: Aftech: HAKI jadi agunan harus pasti kepemilikan dan valuasinya
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022